Airbus Siap Bantu Penyelidikan Insiden AirAsia QZ8501
A
A
A
JAKARTA - Pihak Airbus, selaku perusahaan yang membuat pesawat yang digunakan AirAsia menyatakan kesiapannya untuk membantu proses penyelidikan pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang di sekitar Belitung, Indonesia pada Minggu (28/12/2014) pagi.
Menurut pihak AirBus, pemberian bantuan tersebut sudah tercantum dalam kesepakatan internasional Organiasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). Airbus harus memberikan bantuan kepada otoritas terkait, baik di Prancis sebagai rumah bagi pabrik Airbus ataupun di Indonesia, sebagai pihak pengguna pesawat.
“Sesuai dengan kesepakatan internasional ICAO Annex 13, Airbus akan memberikan bantuan penuh kepada otoritas investigasi keselamatan Prancis, BEA, dan kepada para pihak yang berwenang terhadap investigasi tersebut,” ungkap pihak Airbus dalam pernyataan tertulis.
Menurut AirBus pesawat tersebut diserahkan kepada AirAsia dari lini produksi Airbus pada bulan Oktober 2008. Pesawat ini Telah melakukan penerbangan sebanyak 23.000 jam dalam 13.600 penerbangan.
Airbus menyatakan akan memberikan informasi lanjutan seputar pesawat tersebut jika mereka sudah memilikinya. “Airbus akan memberikan informasi faktual lebih lanjut begitu tersedia dengan rincian yang telah dkonfirmasi dan disetujui oleh pihak-pihak yang berwenang,” lanjut pihak Airbus dalam pernyataanya.
“Manajemen dan staf Airbus ikut berdoa demi keselamatan semua penumpang dan awak Penerbangan QZ 8501 beserta keluarganya,” pungkasnya.
Menurut pihak AirBus, pemberian bantuan tersebut sudah tercantum dalam kesepakatan internasional Organiasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). Airbus harus memberikan bantuan kepada otoritas terkait, baik di Prancis sebagai rumah bagi pabrik Airbus ataupun di Indonesia, sebagai pihak pengguna pesawat.
“Sesuai dengan kesepakatan internasional ICAO Annex 13, Airbus akan memberikan bantuan penuh kepada otoritas investigasi keselamatan Prancis, BEA, dan kepada para pihak yang berwenang terhadap investigasi tersebut,” ungkap pihak Airbus dalam pernyataan tertulis.
Menurut AirBus pesawat tersebut diserahkan kepada AirAsia dari lini produksi Airbus pada bulan Oktober 2008. Pesawat ini Telah melakukan penerbangan sebanyak 23.000 jam dalam 13.600 penerbangan.
Airbus menyatakan akan memberikan informasi lanjutan seputar pesawat tersebut jika mereka sudah memilikinya. “Airbus akan memberikan informasi faktual lebih lanjut begitu tersedia dengan rincian yang telah dkonfirmasi dan disetujui oleh pihak-pihak yang berwenang,” lanjut pihak Airbus dalam pernyataanya.
“Manajemen dan staf Airbus ikut berdoa demi keselamatan semua penumpang dan awak Penerbangan QZ 8501 beserta keluarganya,” pungkasnya.
(esn)