Jadi Agen Mossad, Hizbullah Diduga Tahan Anggotanya

BEIRUT - Kelompok Hizbullah Lebanon diduga telah menahan seorang pejabat senior kelompok tersebut atas tuduhan menjadi agen intelijen Mossad, Israel.

Pejabat Hizbullah yang ditahan itu dituduh bekerja sebagai mata-mata Israel sejak 2007. ”Tiga bulan yang lalu, aparat keamanan Hizbullah menahan seorang pria bernama Mohammad Shawraba, yang merupakan kaki tangan dalam kelompok,” kata sumber yang terkait dengan penyelidikan Hizbullah kepada AFP.

Dalam penyelidikan Hizbullah, diketahui bahwa Shawraba yang berasal dari Kota Mahruna,Libanon selatan tersebut telah menjadi agen Mossad sejak tujuh tahun silam.

Hizbullah sendiri menolak mengomentari laporan penahanan anggotanya. Namun, menurut sumber tersebut, Shawraba bertanggung jawab atas “Unit 901” Hizbullah. Unit itu mengkoordinasikan operasi Hizbullah di luar negeri.

Meski tinggal di Beirut selatan, Shawraba kerap melakukan perjalanan ke luar negeri. Ketika melakukan perjalanan ke luar negeri itulah, dia diduga direkrut sebagai agen intelijen Mossad.

”Anggota (Hizbullah)ini melakukan sabotase sekitar lima operasi keamanan yang dilakukan Hizbullah terhadap kepentingan jaringan Israel di luar negeri,” lanjut sumber itu, seperti dikutip Al Arabiya, semalam.

Warga desa tempat Shawraba berasal terkejut dengan tuduhan itu."Shawraba berusia hampir 50 tahun, dan tidak ada di sini untuk waktu yang lama, tapi keluarganya dikenal karena kesetiaan kepada Hizbullah,” kata seorang warga Mahruna yang menolak diidentifikasi.

“Untuk saat ini, itu hanya rumor, tetapi jika gerakan (Hizbullah) resmi mengumumkan penangkapannya, keluarganya akan menyangkalnya,” lanjut warga desa tersebut.

Laporan itu mengejutkan, sebeb Hizbullah merupakan kelompok yang jarang disusupi oleh badan-badan intelijen asing.