Pesan Misa Natal Paus: Dunia Butuh Kelembutan!
Kamis, 25 Desember 2014 - 08:32 WIB
Pesan Misa Natal Paus: Dunia Butuh Kelembutan!
A
A
A
VATIKAN - Pemimpin Vatikan, Paus Fransiskus (Francis), dalam Misa Malam Natal menyampaikan pesan bahwa dunia butuh kelembutan dan kehagatan. Paus Francis menyerukan orang-orang di seluruh dunia untuk memiliki empati terhadap sesama.
”Apakah kita memiliki keberanian untuk menyambut dengan kelembutan atas kesulitan dan masalah mereka yang dekat dengan kita?,” tanya Paus asal Argentina itu di Basilika Santo Petrus, di depan sekitar 5 ribu umat Nasrani.
”Atau kita lebih memilih solusi impersonal, mungkin efektif tetapi tidak memiliki kehangatan (dari pesan) Injil? Banyak warga dunia membutuhkan kelembutan pada hari ini!,” katanya, seperti dikutip Reuters, Kamis (25/12/2014).
Pesan Paus itu wajar, mengingat sepanjang tahun 2014, di berbagai belahan dunia terjadi aksi kekerasan. Bahkan di Timur Tengah, terutama di Irak dan Suriah, warga Kristen yang merupakan kaum minoritas mengalami penganiyaan oleh kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Paus juga pernah mengecam aksi brutal ISIS.
Sebelumnya Paus Francis ,menyampaikan salam Natal untuk warga Irak yang tinggal di sebuah kamp pengungsian di kota utama etnis Kurdi, Arbil.
Malam Misa Natal yang dipimpin Paus berusia 78 tahun itu berlangsung khidmat. Paus mengenakan jubah putih dengan lis emas, memasuki basilika yang luas. Dia diapit oleh kardinal yang melantunkan Kalenda, nyanyian Gregorian tentang kelahiran Yesus Kristus.
Setelah itu, Paus membuka kain yang menutupi sebuah patung bayi yang tersenyum, yakni patung Yesus. Paus lantas mencium patung itu.
Menjelang Natal, Paus sempat mengecam 15 “penyakit” dalam birokrasi Vatikan. Salah satunya, nafsu nafsu untuk kekuasaan dan "spiritual Alzheimer" yang masih menghinggapi para kardinal.
”Apakah kita memiliki keberanian untuk menyambut dengan kelembutan atas kesulitan dan masalah mereka yang dekat dengan kita?,” tanya Paus asal Argentina itu di Basilika Santo Petrus, di depan sekitar 5 ribu umat Nasrani.
”Atau kita lebih memilih solusi impersonal, mungkin efektif tetapi tidak memiliki kehangatan (dari pesan) Injil? Banyak warga dunia membutuhkan kelembutan pada hari ini!,” katanya, seperti dikutip Reuters, Kamis (25/12/2014).
Pesan Paus itu wajar, mengingat sepanjang tahun 2014, di berbagai belahan dunia terjadi aksi kekerasan. Bahkan di Timur Tengah, terutama di Irak dan Suriah, warga Kristen yang merupakan kaum minoritas mengalami penganiyaan oleh kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Paus juga pernah mengecam aksi brutal ISIS.
Sebelumnya Paus Francis ,menyampaikan salam Natal untuk warga Irak yang tinggal di sebuah kamp pengungsian di kota utama etnis Kurdi, Arbil.
Malam Misa Natal yang dipimpin Paus berusia 78 tahun itu berlangsung khidmat. Paus mengenakan jubah putih dengan lis emas, memasuki basilika yang luas. Dia diapit oleh kardinal yang melantunkan Kalenda, nyanyian Gregorian tentang kelahiran Yesus Kristus.
Setelah itu, Paus membuka kain yang menutupi sebuah patung bayi yang tersenyum, yakni patung Yesus. Paus lantas mencium patung itu.
Menjelang Natal, Paus sempat mengecam 15 “penyakit” dalam birokrasi Vatikan. Salah satunya, nafsu nafsu untuk kekuasaan dan "spiritual Alzheimer" yang masih menghinggapi para kardinal.
(mas)
