Indonesia Mengecam Aksi Teror di Sydney
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia pada Selasa (16/12/2014) secara resmi mengecam aksi teror di Lindt Chocolate Café, Martin Place, Sydney, New South Wales, Australia.
Kementerian Luar Negeri melalaui Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Sydney, menyatakan, belum ada kejelasan apakah ada warga Indonesia yang ikut disandera atau tidak. Drama penyandeeraan di Sydney sendiri telah berakhir dini hari tadi setelah pelaku penyanderaan, Haron Monis, 49 tewas oleh serangan Polisi Federal Australia. (Baca: Teror di Sydney Tamat setelah 16 Jam, 3 Tewas dan 4 Luka)
Dua sandera juga ikut tewas dalam insiden itu. “Pemerintah Indonesia mengecam terjadinya penyanderaan tersebut. Pemerintah Indonesia menyerukan bahwa tindakan teror tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun,” demikian keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima Sindonews.com.
Pemerintah Indonesia, lanjut kementerian ini, akan terus mengikuti perkembangan soal teror di Sydney. Pemerintah akan terus berkoodinasi dengan otoritas Australia dan masyarakat Indonesia di Sydney, termasuk komunitas Muslim Sydney.
“Hingga kini belum diperoleh informasi adanya WNI yang menjadi sandera dalam peristiwa tersebut,” lanjut keterangan Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Kementerian Luar Negeri melalaui Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Sydney, menyatakan, belum ada kejelasan apakah ada warga Indonesia yang ikut disandera atau tidak. Drama penyandeeraan di Sydney sendiri telah berakhir dini hari tadi setelah pelaku penyanderaan, Haron Monis, 49 tewas oleh serangan Polisi Federal Australia. (Baca: Teror di Sydney Tamat setelah 16 Jam, 3 Tewas dan 4 Luka)
Dua sandera juga ikut tewas dalam insiden itu. “Pemerintah Indonesia mengecam terjadinya penyanderaan tersebut. Pemerintah Indonesia menyerukan bahwa tindakan teror tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun,” demikian keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima Sindonews.com.
Pemerintah Indonesia, lanjut kementerian ini, akan terus mengikuti perkembangan soal teror di Sydney. Pemerintah akan terus berkoodinasi dengan otoritas Australia dan masyarakat Indonesia di Sydney, termasuk komunitas Muslim Sydney.
“Hingga kini belum diperoleh informasi adanya WNI yang menjadi sandera dalam peristiwa tersebut,” lanjut keterangan Kementerian Luar Negeri Indonesia.
(mas)