Veteran AS Tembak Mati 6 Orang dari Jarak Dekat
A
A
A
PENNSYLVANIA - Seorang veteran tentara Amerika Serikat (AS) yang pernah beperang di Irak diburu, setelah diduga menembak mati enam orang di Pennsylvania. Enam korban ditembak dari jarak dekat.
Penembakan terjadi pada Senin dini hari waktu AS. Penembakan pertama dilaporkan terjadi pada pukul 03.55 di Lower Salford Township, sebelah barat laut Philadelphia. Polisi menemukan seorang wanita tewas dengan luka tembak. Ada dua luka tembak di tubuh korban.
Setengah jam kemudian, pada pukul 04.25, polisi menerima laporan adanya penembakan di Lansdale, di mana mereka menemukan dua orang yang telah ditembak mati.
Kemudian dua orang juga ditemukan tewas tertembak di Souderton pada hari yang sama. Tak lama setelah itu, polisi secara resmi melaporkan, korban tewas dari rentetan penembakan mencapai enam orang.
Sumber di kepolisian mengatakan kepada bahwa semua korban ditembak dari jarak dekat. Menuut polisi, dua anak yang berada di lokasi penembakan ditemukan selamat.
Setelah rentetan penembakan terjadi, polisi dan tim SWAT menggerebek rumah Souderton, veteran tentara AS yang telah dijadikan tersangka. Menurut jaringan ABC News, korban tewas kemungkinan bisa bertambah.
Dalam penggerebekan rumah Souderton, seorang remaja dilaporkan terluka. ”Rumah Souderton disterilkan, diduga tersangka tidak ada di lokasi. Tidak ada rincian tentang korban salah (tembak) di lokasi ini,” demikian laporan wartawan AS, Michael Alan Goldberg melalui Twitter-nya dari lokasi kejadian, mengutip keterangan pejabat polisi.
Departemen Kepolisian Towamencin, juga mengkonfirmasi, bahwa tersangka rentetan penembakan tidak ada di rumah, ketika polisi tiba.
Warga setempat yang melapor ke polisi menyatakan, veteran marinir AS itu mengalami trauma dan stres. Menurut warga, salah satu korban penembakan adalah mantan istrinya.
”Mereka sudah berjuang selama bertahun-tahun, ini benar-benar buruk,” bunyi keterangan polisi mengutip laporan tetangga Souderton, yang dilansir Russia Today, Selasa (16/12/2014).
Penembakan terjadi pada Senin dini hari waktu AS. Penembakan pertama dilaporkan terjadi pada pukul 03.55 di Lower Salford Township, sebelah barat laut Philadelphia. Polisi menemukan seorang wanita tewas dengan luka tembak. Ada dua luka tembak di tubuh korban.
Setengah jam kemudian, pada pukul 04.25, polisi menerima laporan adanya penembakan di Lansdale, di mana mereka menemukan dua orang yang telah ditembak mati.
Kemudian dua orang juga ditemukan tewas tertembak di Souderton pada hari yang sama. Tak lama setelah itu, polisi secara resmi melaporkan, korban tewas dari rentetan penembakan mencapai enam orang.
Sumber di kepolisian mengatakan kepada bahwa semua korban ditembak dari jarak dekat. Menuut polisi, dua anak yang berada di lokasi penembakan ditemukan selamat.
Setelah rentetan penembakan terjadi, polisi dan tim SWAT menggerebek rumah Souderton, veteran tentara AS yang telah dijadikan tersangka. Menurut jaringan ABC News, korban tewas kemungkinan bisa bertambah.
Dalam penggerebekan rumah Souderton, seorang remaja dilaporkan terluka. ”Rumah Souderton disterilkan, diduga tersangka tidak ada di lokasi. Tidak ada rincian tentang korban salah (tembak) di lokasi ini,” demikian laporan wartawan AS, Michael Alan Goldberg melalui Twitter-nya dari lokasi kejadian, mengutip keterangan pejabat polisi.
Departemen Kepolisian Towamencin, juga mengkonfirmasi, bahwa tersangka rentetan penembakan tidak ada di rumah, ketika polisi tiba.
Warga setempat yang melapor ke polisi menyatakan, veteran marinir AS itu mengalami trauma dan stres. Menurut warga, salah satu korban penembakan adalah mantan istrinya.
”Mereka sudah berjuang selama bertahun-tahun, ini benar-benar buruk,” bunyi keterangan polisi mengutip laporan tetangga Souderton, yang dilansir Russia Today, Selasa (16/12/2014).
(mas)