Terlalu Cantik, Wanita Ini Batal Jadi Polwan Amerika
A
A
A
NEW YORK - Gara-gara memiliki wajah terlalu cantik dan bertubuh seksi, seorang wanita di New Yrok, Amerika Serikat (AS) batal menjadi polisi wanita (Polwan) karena tidak tahan menjadi bahan ledekan.
Amanda Holley, 29, -- nama wanita itu--, masuk akademi kepolisian di Kota Jersey, Agustus 2013. Namun, empat bulan kemudian dia keluar karena tidak tahan setelah dijuluki “manusia Barbie”.
Oleh pimpinan dan teman-temannya di akademi itu, Holley dianggap terlalu “feminin” untuk mejadi seorang polisi.
Padahal menjadi polisi sudah menjadi mimpi Holley. Selain wajahnya yang terlalu cantik, bentuk payudaranya yang besar juga membuatnya di-bully selama menjalani pelatihan di akademi tersebut.
Lantaran merasa mimpinya dihancurkan, Holley, yang berasal dari Kota Jackson, New York, akhirnya mengajukan gugatan terhadap Otoritas Akademi di New York dan New Jersey.
Holley mengaku mengalami pelecehan dari calon perwira polisi lain saat berada di akademi. Dia mencontohkan, seorang salah satu petinggi di akademi beranama Sersan Erick Torres dan petugas lain telah merendahkannya di depan teman-temannya.
Sersan Torres, kata Holley, telah mengomentari bentuk payudaranya dan menyerangnya dengan semprotan merica saat dia berlatih di akademi kepolisian. “Jangan lupa bra olahraga Anda, karena Anda satu-satunya (calon perwira) dengan dada (besar),” kata Holley, menirukan ledekan Sersan Torres.
Wanita bergelar master itu merasa Sersan Tores terlalu mendiskriminasikannya. ”Holley, ketika Anda tewas dalam menjalankan tugas, saya akan memastikan Anda terlihat cantik untuk keluarga Anda,” demikian komentar Tores yang dikutip dalam gugatan Holley.
“Saya melakukan banyak pemakaman bagi polisi yang jatuh dan saya biasanya tidak pernah melihat wajah mereka tetapi untuk Anda, saya akan memastikan Anda terlihat cantik untuk keluarga Anda,” bunyi komentar Tores lain yang ada dalam gugatan Holley, seperti dikutip news.com.au, Kamis (11/12/2014).
Amanda Holley, 29, -- nama wanita itu--, masuk akademi kepolisian di Kota Jersey, Agustus 2013. Namun, empat bulan kemudian dia keluar karena tidak tahan setelah dijuluki “manusia Barbie”.
Oleh pimpinan dan teman-temannya di akademi itu, Holley dianggap terlalu “feminin” untuk mejadi seorang polisi.
Padahal menjadi polisi sudah menjadi mimpi Holley. Selain wajahnya yang terlalu cantik, bentuk payudaranya yang besar juga membuatnya di-bully selama menjalani pelatihan di akademi tersebut.
Lantaran merasa mimpinya dihancurkan, Holley, yang berasal dari Kota Jackson, New York, akhirnya mengajukan gugatan terhadap Otoritas Akademi di New York dan New Jersey.
Holley mengaku mengalami pelecehan dari calon perwira polisi lain saat berada di akademi. Dia mencontohkan, seorang salah satu petinggi di akademi beranama Sersan Erick Torres dan petugas lain telah merendahkannya di depan teman-temannya.
Sersan Torres, kata Holley, telah mengomentari bentuk payudaranya dan menyerangnya dengan semprotan merica saat dia berlatih di akademi kepolisian. “Jangan lupa bra olahraga Anda, karena Anda satu-satunya (calon perwira) dengan dada (besar),” kata Holley, menirukan ledekan Sersan Torres.
Wanita bergelar master itu merasa Sersan Tores terlalu mendiskriminasikannya. ”Holley, ketika Anda tewas dalam menjalankan tugas, saya akan memastikan Anda terlihat cantik untuk keluarga Anda,” demikian komentar Tores yang dikutip dalam gugatan Holley.
“Saya melakukan banyak pemakaman bagi polisi yang jatuh dan saya biasanya tidak pernah melihat wajah mereka tetapi untuk Anda, saya akan memastikan Anda terlihat cantik untuk keluarga Anda,” bunyi komentar Tores lain yang ada dalam gugatan Holley, seperti dikutip news.com.au, Kamis (11/12/2014).
(mas)