Mubarak Bebas, Kerusuhan Pecah di Mesir
A
A
A
KAIRO - Bebasnya mantan Presiden bertangan besi Mesir, Hosni Mubarak dari tuduhan berkonspirasi membunuh ratusan demonstran selama pemberontakan tahun 2011, mendapat penolakan dari warga Mesir. (Baca:Mubarak Bebas dari Tuduhan Membunuh Ratusan Demonstran)
Melansir Sputnik, Minggu (30/11/2014), ratusan orang memenuhi jalanan kota Kairo, tidak lama setelah putusan pembebasan Mubarak diumumkan. Demonstrasi yang awalnya damai, berakhir dengan ricuh setelah terjadi gesekan antara polisi dan demonstran.
Polisi yang menggunakan meriam air, gas air mata dan kendaraan anti huru-hara terus mencoba untuk memukul mundur para demosntran. Dua orang dilaporkan tewas dalam kerusuhan tersebut, dan setidaknya sembilan orang mengalami luka-luka.
Polisi menyatakan, bentrokan terjadi karena adanya masa dari Ikhwanul Muslimin yang menyusup diantara demonstran, yang memprovokasi polisi. Akibatnya, aparat harus bertindak ofensif.
Polisi menyatakan, tidak ada yang salah dengan tindakan yang mereka ambil dalam menghalau demonstran.
Sementara itu, demonstran membantah tuduhan yang dilontarkan polisi tersebut. “Kami tidak melakukan provokasi terhadap polisi, mereka melakukan serangan itu dengan sengaja,” ucap pihak demosntran.
Melansir Sputnik, Minggu (30/11/2014), ratusan orang memenuhi jalanan kota Kairo, tidak lama setelah putusan pembebasan Mubarak diumumkan. Demonstrasi yang awalnya damai, berakhir dengan ricuh setelah terjadi gesekan antara polisi dan demonstran.
Polisi yang menggunakan meriam air, gas air mata dan kendaraan anti huru-hara terus mencoba untuk memukul mundur para demosntran. Dua orang dilaporkan tewas dalam kerusuhan tersebut, dan setidaknya sembilan orang mengalami luka-luka.
Polisi menyatakan, bentrokan terjadi karena adanya masa dari Ikhwanul Muslimin yang menyusup diantara demonstran, yang memprovokasi polisi. Akibatnya, aparat harus bertindak ofensif.
Polisi menyatakan, tidak ada yang salah dengan tindakan yang mereka ambil dalam menghalau demonstran.
Sementara itu, demonstran membantah tuduhan yang dilontarkan polisi tersebut. “Kami tidak melakukan provokasi terhadap polisi, mereka melakukan serangan itu dengan sengaja,” ucap pihak demosntran.
(esn)