Dendam Anaknya Dibunuh, Ibu di Afghanistan Habisi 25 Taliban
A
A
A
KABUL - Seorang ibu di Afghanistan membunuh 25 militan Taliban untuk membalas dendam atas kematian anaknya.
Ibu bernama Reza Gul dibantu putrinya, Fatima, mengangkat senjata untuk menghabisi para militan Taliban. Ibu itu kehilangan anaknya yang seorang polisi, setelah Taliban menembaki pos pemeriksaan tempat korban bertugas.
Pengakuan Reza Gul dan Fatima telah diunggah ke YouTube. Dia mengaku tidak bisa menahan rasa dendam terhadap para militan yang membunuh putranya. Dia mengaku tidak punya pilihan lain selain mengangka senjata. Dia dan putrinya baku tembak dengan Taliban selama tujuh jam.
”Saat itu sekitar pukul 05.00, ketika pos tempat anak saya berada diserang Taliban,” kata Reza Gul kepada TOLO News. Dia mengaku berduka sesaat untuk kematian putranya.
Tapi, dia tidak mau berlarut-larut dalam kesedihan dan segera mengangkat senjata untuk balas dendam. ”Kami memulai semacam perang antara keluarga kami dengan Taliban,” imbuh Fatima, yang dikutip news.com.au, Kamis (27/11/2014).
Anak Reza Gul lainnya, Seema, juga terpanggil untuk balas dendam. ”Pertempuran itu membangkitkan kita, ketika kami mencapai medan perang dengan senjata ringan dan berat,” ujar Seema. ”Kami berkomitmen untuk berjuang sampai peluru terakhir.”
Pertempuran keluarga itu dengan Taliban berlangsung tak jauh dari rumah mereka di Provinsi Farah, salah satu wilayah di Afghanistan barat, tempat gerilyawan anti-pemerintah gencar beroperasi.
Ibu bernama Reza Gul dibantu putrinya, Fatima, mengangkat senjata untuk menghabisi para militan Taliban. Ibu itu kehilangan anaknya yang seorang polisi, setelah Taliban menembaki pos pemeriksaan tempat korban bertugas.
Pengakuan Reza Gul dan Fatima telah diunggah ke YouTube. Dia mengaku tidak bisa menahan rasa dendam terhadap para militan yang membunuh putranya. Dia mengaku tidak punya pilihan lain selain mengangka senjata. Dia dan putrinya baku tembak dengan Taliban selama tujuh jam.
”Saat itu sekitar pukul 05.00, ketika pos tempat anak saya berada diserang Taliban,” kata Reza Gul kepada TOLO News. Dia mengaku berduka sesaat untuk kematian putranya.
Tapi, dia tidak mau berlarut-larut dalam kesedihan dan segera mengangkat senjata untuk balas dendam. ”Kami memulai semacam perang antara keluarga kami dengan Taliban,” imbuh Fatima, yang dikutip news.com.au, Kamis (27/11/2014).
Anak Reza Gul lainnya, Seema, juga terpanggil untuk balas dendam. ”Pertempuran itu membangkitkan kita, ketika kami mencapai medan perang dengan senjata ringan dan berat,” ujar Seema. ”Kami berkomitmen untuk berjuang sampai peluru terakhir.”
Pertempuran keluarga itu dengan Taliban berlangsung tak jauh dari rumah mereka di Provinsi Farah, salah satu wilayah di Afghanistan barat, tempat gerilyawan anti-pemerintah gencar beroperasi.
(mas)