NATO: Rusia Tumpuk Pasukan di Perbatasan
A
A
A
BRUSSELS - NATO kembali melemparkan tuduhan kepada Rusia terkait pergerakan pasukan di wilayah Ukraina timur. Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg menyatakan, bahwa timnya melihat adanya penumpukan di wilayah perbatasan Ukraina.
“Berdasarkan informasi yang kami terima, terlihat adanya penumpukan pasukan. Bukan hanya di dalam wilayah Ukraina, melainkan juga di wilayah sekitar perbatasan Ukraina yang diduga adalah pasukan Rusia,” ucap Stoltenberg dalam sebuah pernyataan.
Melansir Reuters, Selasa (18/11/2014), dirinya kembali menegaskan kepada pemerintah Rusia untuk tidak ikut campur dalam krisis di Ukarina. Ia juga menyerukan Negeri Beruang Merah itu untuk segera menarik mundur pasukannya dari wilayah perbatasan.
“Ini adalah sebuah tindakan serius. Penumpukan pasukan mengindikasikan adanya upaya serangan, dan kami menyerukan pada Rusia untuk menarik kembali pasukannya, serta lebih berkontribusi untuk mempertahankan perjanjian damai di wilayah itu,” ucapnya.
Situasi di Ukraina timur sendiri kian hari kian memburuk, dengan terus berkecamuknya pertempuran, terutama di wilayah Donetsk. Setidaknya dalam 24 jam terakhir, lebih dari 30 jiwa tewas dari kedua belah sisi, dan lebih dari 20 orang menderita luka-luka akibat pertempuran di sana.
“Berdasarkan informasi yang kami terima, terlihat adanya penumpukan pasukan. Bukan hanya di dalam wilayah Ukraina, melainkan juga di wilayah sekitar perbatasan Ukraina yang diduga adalah pasukan Rusia,” ucap Stoltenberg dalam sebuah pernyataan.
Melansir Reuters, Selasa (18/11/2014), dirinya kembali menegaskan kepada pemerintah Rusia untuk tidak ikut campur dalam krisis di Ukarina. Ia juga menyerukan Negeri Beruang Merah itu untuk segera menarik mundur pasukannya dari wilayah perbatasan.
“Ini adalah sebuah tindakan serius. Penumpukan pasukan mengindikasikan adanya upaya serangan, dan kami menyerukan pada Rusia untuk menarik kembali pasukannya, serta lebih berkontribusi untuk mempertahankan perjanjian damai di wilayah itu,” ucapnya.
Situasi di Ukraina timur sendiri kian hari kian memburuk, dengan terus berkecamuknya pertempuran, terutama di wilayah Donetsk. Setidaknya dalam 24 jam terakhir, lebih dari 30 jiwa tewas dari kedua belah sisi, dan lebih dari 20 orang menderita luka-luka akibat pertempuran di sana.
(esn)