OSCE Sayangkan Kembali Pecahnya Pertempuran di Donetsk
A
A
A
WINA - Kembali berkecamuknya pertempuran di wilayah Ukraia timur, antara pasukan pemerintah Ukraina dengan separatis pro-Rusia, disayangkan oleh Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE).
Ketua OSCE, Didier Burkhalter seperti dilansir Itar-tas, Minggu (9/11/2014), berharap kedua pihak yang bertikai untuk bisa menahan diri. Pernyataan ini muncul setelah adanya laporan dari pengamat OSCE di Donetsk yang menyatakan telah terjadi penembakan sebuah sekolah di Donetsk awal pekan lalu.
“Saya sangat prihatin tentang timbulnya kembali kekerasan di wilayah timur Ukraina dan tentang adanya tindakan-tindakan yang bisa membawa kondisi di wilayah tersebut kembali kepada masa peperangan, yang membuat stabilitas di Ukraina semakin goyah,” ucap Burkhalter.
"Saya mendesak semua pihak untuk bertindak secara bertanggung jawab dan melakukan semua yang bisa mereka lakukan untuk terus mempertahankan gencatan senjata yang sudah tercapai," Burkhalter menambahkan.
Burkhalter menuntut pemerintah Ukraina dan juga separatis pro-Rusia untuk menghormati perjanjian Minsk, dan juga perjanjian Jenewa. “Semua pihak harusnya menghindari semua tindakan yang bisa membuat eskalasi lebih lanjut,” imbuhnya.
Ketua OSCE, Didier Burkhalter seperti dilansir Itar-tas, Minggu (9/11/2014), berharap kedua pihak yang bertikai untuk bisa menahan diri. Pernyataan ini muncul setelah adanya laporan dari pengamat OSCE di Donetsk yang menyatakan telah terjadi penembakan sebuah sekolah di Donetsk awal pekan lalu.
“Saya sangat prihatin tentang timbulnya kembali kekerasan di wilayah timur Ukraina dan tentang adanya tindakan-tindakan yang bisa membawa kondisi di wilayah tersebut kembali kepada masa peperangan, yang membuat stabilitas di Ukraina semakin goyah,” ucap Burkhalter.
"Saya mendesak semua pihak untuk bertindak secara bertanggung jawab dan melakukan semua yang bisa mereka lakukan untuk terus mempertahankan gencatan senjata yang sudah tercapai," Burkhalter menambahkan.
Burkhalter menuntut pemerintah Ukraina dan juga separatis pro-Rusia untuk menghormati perjanjian Minsk, dan juga perjanjian Jenewa. “Semua pihak harusnya menghindari semua tindakan yang bisa membuat eskalasi lebih lanjut,” imbuhnya.
(esn)