Putrinya Dibunuh ISIS, Ibu di Irak Bersumpah Balas Dendam
A
A
A
KHURMATU - Nasrin Hamalaw, 55, seorang ibu di Irak mengangkat senjata untuk membalas dendam atas kematian putrinya, Rangin Yusuf,30 yang dibunuh ISIS.
Rangin tewas ketika memerangi militan ISIS atau kelompok Negara Islam Irak dan Suriah di Kota Khurmatu, dekat Kirkuk, Irak. Ibu paruh baya itu mengaku patah hati setelah putrinya tewas.
Nasrin Hamalaw, sudah terbiasa memegang senapan mematikan, Sebab, dia adalah veteran perang yang pernah melawan pasukan rezim Saddam Hussein tahun 1970. Kini, dia kembali ke medan perang untuk menuntut balas atas kematian putri tercintanya.
”Mereka adalah kotoran,” katanya bernada marah sambil meludah, ketika ditanya alasan melawan ISIS. ”Mereka adalah orang-orang paling kotor di dunia, terutama bagi kita yang perempuan,” katanya lagi.
”Jika mereka membawa Anda, membunuh Anda atau memperkosa Anda, menjual Anda atau melakukan apa pun yang mereka inginkan. Melanggar hak Anda adalah bisnis mereka. Mereka adalah orang-orang paling kotor,” kecam Nasrin Hamalaw, seperti dikutip Daily Mail, semalam (31/10/2014).
Seperti suaminya Yusuf Majid, 55, Nasrin Hamalaw adalah seorang kolonel di angkatan bersenjata Peshmerga Kurdi. Sosoknya sangat terkenal di kalangan pasukan Peshmerga.
Sedangkan putri mereka Rangin Yusuf adalah seorang kapten di Batalion 2 Peshmerga. Hamalaw menyebut putrinya adalah pejuang ulung. “Saya bangga dengan setiap hal yang pernah dia lakukan dan saya punya begitu banyak kenangan yang indah darinya,” lanjut dia yang tak tahan untuk menangis.
”Bagi saya, dia bukan martir. Dia masih hidup dan dia akan tinggal dengan saya selamanya.”
Rangin tewas ketika memerangi militan ISIS atau kelompok Negara Islam Irak dan Suriah di Kota Khurmatu, dekat Kirkuk, Irak. Ibu paruh baya itu mengaku patah hati setelah putrinya tewas.
Nasrin Hamalaw, sudah terbiasa memegang senapan mematikan, Sebab, dia adalah veteran perang yang pernah melawan pasukan rezim Saddam Hussein tahun 1970. Kini, dia kembali ke medan perang untuk menuntut balas atas kematian putri tercintanya.
”Mereka adalah kotoran,” katanya bernada marah sambil meludah, ketika ditanya alasan melawan ISIS. ”Mereka adalah orang-orang paling kotor di dunia, terutama bagi kita yang perempuan,” katanya lagi.
”Jika mereka membawa Anda, membunuh Anda atau memperkosa Anda, menjual Anda atau melakukan apa pun yang mereka inginkan. Melanggar hak Anda adalah bisnis mereka. Mereka adalah orang-orang paling kotor,” kecam Nasrin Hamalaw, seperti dikutip Daily Mail, semalam (31/10/2014).
Seperti suaminya Yusuf Majid, 55, Nasrin Hamalaw adalah seorang kolonel di angkatan bersenjata Peshmerga Kurdi. Sosoknya sangat terkenal di kalangan pasukan Peshmerga.
Sedangkan putri mereka Rangin Yusuf adalah seorang kapten di Batalion 2 Peshmerga. Hamalaw menyebut putrinya adalah pejuang ulung. “Saya bangga dengan setiap hal yang pernah dia lakukan dan saya punya begitu banyak kenangan yang indah darinya,” lanjut dia yang tak tahan untuk menangis.
”Bagi saya, dia bukan martir. Dia masih hidup dan dia akan tinggal dengan saya selamanya.”
(mas)