Ancaman Meningkat, AS Perketat Penjagaan Gedung Pemerintah
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS), dikabarkan akan mulai memperketat penjagaan di gedung-gedung pemerintahan, paska insiden penembakan di gedung Parlemen Kanada beberapa waktu lalu.
AS merasa ancaman dari anggota militan yang ada di dalam negeri semakin hari semakin meningkat.
"Alasan untuk tindakan ini sangat jelas. Berdasarkan pengamatan kami, terjadi peningkatan aktifitas teroris di dalam negeri, dan juga di beberapa negara tetangga AS, seperti yang menimpa Kanada kemarin," ucapMenteri Keamanan Dalam Negeri AS, Jeh Johnson.
Johnson, seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (29/10/2014), mengatakan, alasan utama dari pengetatan keamanan ini adalah untuk melindungi para pekerja pemerintah, serta melindungi aset-aset pemerintah yang ada di dalam negeri.
"Pasukan keamanan akan melakukan pengawasan di lebih dari 9.500 fasilitas pemerintah yang ada di seluruh negeri, dengan total pengunjung yang bisa mencapai 1,4 juta orang perharinya di luar dari karyawan pemerintah," Johnson menambahkan.
AS semakin khawatir dengan adanya ancaman teroris di dalam negeri, setelah gedung Parlemen Kanada berahasil diterobos oleh orang bersenjata. AS juga masih dibayang-bayangi oleh serangan teror terbesar yang pernah menimpa mereka, yakni insiden 9/11.
AS merasa ancaman dari anggota militan yang ada di dalam negeri semakin hari semakin meningkat.
"Alasan untuk tindakan ini sangat jelas. Berdasarkan pengamatan kami, terjadi peningkatan aktifitas teroris di dalam negeri, dan juga di beberapa negara tetangga AS, seperti yang menimpa Kanada kemarin," ucapMenteri Keamanan Dalam Negeri AS, Jeh Johnson.
Johnson, seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (29/10/2014), mengatakan, alasan utama dari pengetatan keamanan ini adalah untuk melindungi para pekerja pemerintah, serta melindungi aset-aset pemerintah yang ada di dalam negeri.
"Pasukan keamanan akan melakukan pengawasan di lebih dari 9.500 fasilitas pemerintah yang ada di seluruh negeri, dengan total pengunjung yang bisa mencapai 1,4 juta orang perharinya di luar dari karyawan pemerintah," Johnson menambahkan.
AS semakin khawatir dengan adanya ancaman teroris di dalam negeri, setelah gedung Parlemen Kanada berahasil diterobos oleh orang bersenjata. AS juga masih dibayang-bayangi oleh serangan teror terbesar yang pernah menimpa mereka, yakni insiden 9/11.
(mas)