Pulang dari Afrika Barat, Tentara AS Harus Dikarantina
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) nampaknya tidak pandang bulu dalam menerapkan kebijakan karatina mereka terhadap siapapun yang baru kembali dari Afrika Barat. Para tentara pun dikabarkan akan menjalani karantina untuk memastikan mereka bebas dari Ebola.
Melansir ITV, Selasa (28/10/2014), para tentara tersebut dikabarkan akan menjalani proses karantina selama 21 hari. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Staff Jenderal Angkatan Darat AS, Raymond Odierno dalam sebuah pernyataan.
“Demi alasan keamanan, para tentara akan menjalani proses karantina selama 21 hari,” ucap Odierno. Menurutnya, langkah ini perlu diambil untuk memastikan kesehatan, bukan hanya sang tentara, melainkan juga keluarga dan lingkungan tentara itu.
“Kami mengambil langkah ini untuk memastikan tentara, anggota keluarga dan yang mereka cintai bahwa kami mengambil semua langkah yang penting demi melindungi kesehatan mereka,” Odierno menambahkan.
Kebijakan ini juga, menurut Odierno memang sesuai dengan kebijakan yang diambil militer, bila seorang tentara baru kembali dari lokasi endemik penyakit. Karantina memang menjadi salah satu solusi yang diambil oleh AS untu mencegah penyebaran virus Ebola.
Sebelumnya, proses karantina ini mendapatkan proses dari banyak pihak karena dianggap tidak manusiawi. Beberapa orang yang menjalani karantina bahkan menyebut mereka diperlakukan layaknya seorang penjahat.
Melansir ITV, Selasa (28/10/2014), para tentara tersebut dikabarkan akan menjalani proses karantina selama 21 hari. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Staff Jenderal Angkatan Darat AS, Raymond Odierno dalam sebuah pernyataan.
“Demi alasan keamanan, para tentara akan menjalani proses karantina selama 21 hari,” ucap Odierno. Menurutnya, langkah ini perlu diambil untuk memastikan kesehatan, bukan hanya sang tentara, melainkan juga keluarga dan lingkungan tentara itu.
“Kami mengambil langkah ini untuk memastikan tentara, anggota keluarga dan yang mereka cintai bahwa kami mengambil semua langkah yang penting demi melindungi kesehatan mereka,” Odierno menambahkan.
Kebijakan ini juga, menurut Odierno memang sesuai dengan kebijakan yang diambil militer, bila seorang tentara baru kembali dari lokasi endemik penyakit. Karantina memang menjadi salah satu solusi yang diambil oleh AS untu mencegah penyebaran virus Ebola.
Sebelumnya, proses karantina ini mendapatkan proses dari banyak pihak karena dianggap tidak manusiawi. Beberapa orang yang menjalani karantina bahkan menyebut mereka diperlakukan layaknya seorang penjahat.
(esn)