Australia Karantina Seorang Remaja yang Diduga Terjangkit Ebola
A
A
A
SYDNEY - Pemerintah Australia dikabarkan mengkarantina seorang remaja di Sydney. Remaja yang baru saja tiba dari Guinea tersebut diduga terjangkit virus Ebola, dan bisa jadi kasus Ebola pertama di Negeri Kanguru itu.
Melansir Channel News Asia, Minggu (26/10/2014), remaja 18 tahun yang baru tiba di Australia 11 hari yang lalu itu, saat ini dikabarkan tengah menjalani proses pemeriksaan dan perawatan yang intens untuk bisa mengetahui apakah dia terjangkit Ebola atau tidak.
“Dia dilarikan ke rumah sakit di Brisbane setelah mengalami panas yang tinggi semalam,” ungkap Kepala Petugas Kesehatan negara bagian Queensland, Jeannette Young. Menurutnya, remaja tersebut tidak dikarantina sendiri, melainkan bersama dengan delapan anggota keluarga yang lain.
“Hasil pemeriksaan dari remaja tersebut mungkin akan keluar besok pagi, dan kami berharap itu bukan Ebola, melainkan demam biasa karena pasien tidak memiliki riwayat bersentuhan atau melakukan kontak dengan pasien Ebola,” Young menambahkan.
Menurutnya, warga Australia tidak perlu panik akan adanya kabar tersebut. Young meyakinkan, remaja tersebut belum melakukan kontak dengan orang lain, selain dengan keluarganya, karena dia belum pernah meninggalkan rumah semenjak tiba di Australia.
Melansir Channel News Asia, Minggu (26/10/2014), remaja 18 tahun yang baru tiba di Australia 11 hari yang lalu itu, saat ini dikabarkan tengah menjalani proses pemeriksaan dan perawatan yang intens untuk bisa mengetahui apakah dia terjangkit Ebola atau tidak.
“Dia dilarikan ke rumah sakit di Brisbane setelah mengalami panas yang tinggi semalam,” ungkap Kepala Petugas Kesehatan negara bagian Queensland, Jeannette Young. Menurutnya, remaja tersebut tidak dikarantina sendiri, melainkan bersama dengan delapan anggota keluarga yang lain.
“Hasil pemeriksaan dari remaja tersebut mungkin akan keluar besok pagi, dan kami berharap itu bukan Ebola, melainkan demam biasa karena pasien tidak memiliki riwayat bersentuhan atau melakukan kontak dengan pasien Ebola,” Young menambahkan.
Menurutnya, warga Australia tidak perlu panik akan adanya kabar tersebut. Young meyakinkan, remaja tersebut belum melakukan kontak dengan orang lain, selain dengan keluarganya, karena dia belum pernah meninggalkan rumah semenjak tiba di Australia.
(esn)