Lolos dari Maut, Perawat Spanyol Sembuh dari Ebola
A
A
A
MADRID - Teresa Romero, 44, perawat Spanyol yang terjangkit virus Ebola saat merawat pasien Ebola di rumah sakit Madrid berhasil disembuhkan. Perawat itu beruntung karena lolos dari maut.
Teresa adalah orang pertama yang terinfeksi Ebola di luar Afrika Barat pada awal Oktober 2014. Dia dirawat di rumah sakit dengan kondisi demam tinggi dan dipindah ke unit isolasi di sebuah rumah sakit di pusat kota Madrid.
Perawat itu diberi berbagai obat, termasuk tetes serum manusia dengan antibodi dari penderita Ebola yang selamat dari penyakit mematikan itu. Salah satu obat yang diberikan adalah obat anti-viral favipiravir.
Menurut surat kabar El Mundo, usai menjalani diberikan berbagai obat, Teresa dinyatakan negatif dari virus Ebola. “Setidaknya butuh 72 jam sebelum pihak rumah sakit memastikan tes akhir terhadap Teresa adalah negatif Ebola,” tulis media Eropa itu semalam (19/10/2014).
Sementara itu, 15 orang-- termasuk suami Teresa--- sedang dipantau di rumah sakit Madrid setelah terlibat kontak dengan perawat itu.
Virus mematikan kini menjadi teror bagi masyarakat dunia, setelah menewaskan lebih dari 4.500 orang pada tahun ini. Menurut WHO, para korban berasal dari Liberia, Sierra Leone, dan Guinea.
Teresa adalah orang pertama yang terinfeksi Ebola di luar Afrika Barat pada awal Oktober 2014. Dia dirawat di rumah sakit dengan kondisi demam tinggi dan dipindah ke unit isolasi di sebuah rumah sakit di pusat kota Madrid.
Perawat itu diberi berbagai obat, termasuk tetes serum manusia dengan antibodi dari penderita Ebola yang selamat dari penyakit mematikan itu. Salah satu obat yang diberikan adalah obat anti-viral favipiravir.
Menurut surat kabar El Mundo, usai menjalani diberikan berbagai obat, Teresa dinyatakan negatif dari virus Ebola. “Setidaknya butuh 72 jam sebelum pihak rumah sakit memastikan tes akhir terhadap Teresa adalah negatif Ebola,” tulis media Eropa itu semalam (19/10/2014).
Sementara itu, 15 orang-- termasuk suami Teresa--- sedang dipantau di rumah sakit Madrid setelah terlibat kontak dengan perawat itu.
Virus mematikan kini menjadi teror bagi masyarakat dunia, setelah menewaskan lebih dari 4.500 orang pada tahun ini. Menurut WHO, para korban berasal dari Liberia, Sierra Leone, dan Guinea.
(mas)