Usai Menerima, Uskup Roma Menolak Kaum Gay
A
A
A
ROMA - Para uskup Katolik di Roma menolak untuk menerima kaum gay sebagai bagian dari komunitas Gereja. Kebijakan itu membalikkan kebijakan bersejarah sebelumnya yang menerima kaum homoseksual tersebut.
Kebijakan itu berpotensi memicu perpecahan di komunitas Gereja, karena sebagian ada yang memilih menerima keberadaan kaum gay.
Sebuah dokumen yang diterbitkan menyebut bahwa dari sekitar 200 uskup Katolik Roma dari seluruh dunia akan mengubah sikap dan bahasa terhadap kaum gay atau homoseksual.
Mereka mengubah rincian laporan akhir sinode yang semula menerima keberadaan kaum gay, termasuk pernikahan sesama jenis. “Gereja gay harus disambut dengan hormat dengan kepekaan, dan bahwa diskriminasi terhadap kaum gay harus dihindari," bunyi laporan akhir sinode sebelum diubah, seperti dikutip Reuters, Minggu (19/10/2014).
Kebijakan itu mendapat penentangan, salah satunya dari Francis DeBernardo, Direktur Eksekutif New Ways Ministry, sebuah kelompok hak asasi gay Katolik di Amerika Serikat.”Hal itu sangat mengecewakan bahwa laporan akhir sinode tidak mempertahankan sambutan ramah kepada orang-orang lesbian dan gay,” kata DeBernardo.
”Sebaliknya, para uskup telah mengambil pandangan yang sempit dari pelayanan pastoral dengan mendefinisikan hanya sebagai oposisi terhadap pernikahan untuk pasangan sesama jenis,” lanjut dia.
Dia setuju dengan laporan sinode versi sebelumnya yang mengatakan bahwa gereja harus mengakui pasangan sesama jenis.
Sementara itu, juru bicara Vatikan, Pastor Federico Lombardi mengatakan seluruh dokumen sekarang akan menjadi refleksi lebih lanjut di antara umat Katolik.
Kebijakan itu berpotensi memicu perpecahan di komunitas Gereja, karena sebagian ada yang memilih menerima keberadaan kaum gay.
Sebuah dokumen yang diterbitkan menyebut bahwa dari sekitar 200 uskup Katolik Roma dari seluruh dunia akan mengubah sikap dan bahasa terhadap kaum gay atau homoseksual.
Mereka mengubah rincian laporan akhir sinode yang semula menerima keberadaan kaum gay, termasuk pernikahan sesama jenis. “Gereja gay harus disambut dengan hormat dengan kepekaan, dan bahwa diskriminasi terhadap kaum gay harus dihindari," bunyi laporan akhir sinode sebelum diubah, seperti dikutip Reuters, Minggu (19/10/2014).
Kebijakan itu mendapat penentangan, salah satunya dari Francis DeBernardo, Direktur Eksekutif New Ways Ministry, sebuah kelompok hak asasi gay Katolik di Amerika Serikat.”Hal itu sangat mengecewakan bahwa laporan akhir sinode tidak mempertahankan sambutan ramah kepada orang-orang lesbian dan gay,” kata DeBernardo.
”Sebaliknya, para uskup telah mengambil pandangan yang sempit dari pelayanan pastoral dengan mendefinisikan hanya sebagai oposisi terhadap pernikahan untuk pasangan sesama jenis,” lanjut dia.
Dia setuju dengan laporan sinode versi sebelumnya yang mengatakan bahwa gereja harus mengakui pasangan sesama jenis.
Sementara itu, juru bicara Vatikan, Pastor Federico Lombardi mengatakan seluruh dokumen sekarang akan menjadi refleksi lebih lanjut di antara umat Katolik.
(mas)