Polemik Pencari Suaka, Abbott: Indonesia Tetangga Baik
A
A
A
CANBERRA - Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, enggan menanggapi polemik penanganan para pencari suaka yang dipersoalkan Indonesia. Abbott meredam polemik dengan memuji Indonesia sebagai tetangga yang baik.
Komentar Abbott itu menyusul peringatan dari Presiden Indonesia terpilih Joko Widodo (Jokowi), bahwa jika kapal-kapal Australia masuk perairan Indonesia dengan dalih mengusir para pencari suaka, itu tidak bisa diterima. (Baca: Diperingatkan Jokowi soal Pencari Suaka, Australia Berkelit)
”Kami akan memberikan peringatan, bahwa ini tidak dapat diterima. Anda (Australia) harus menghormati hukum internasional,” ujar Jokowi, dalam wawancaranya dengan media Australia.
Abbott, dalam pesan tertulis pada Minggu (19/10/2014), menyampaikan bahwa dia ingin mempererat hubungan baik dengan Indonesia.”Indonesia sebagai tetangga yang sangat penting,” demikian Abbott menggambarkan pandangannya terhadap Indonesia, tanpa menanggapi polemik penanganan pencari suaka.
”Pada tren saat ini, Indonesia akan menjadi negara ekonomi terbesar keempat di dunia di abad pertengahan,” ujar Abbott.”Namun meskipun demikian, perdagangan dua arah dengan Indonesia hanya $15 miliar.”
”Bahkan, perdagangan dua arah kami dengan Selandia Baru, dengan hanya empat juta orang, melebihi perdagangan dua arah kami dengan Indonesia yang berpenduduk 250 juta orang,” imbuh Abbott.
”Presiden Yudhoyono, telah menjadi teman baik Australia,” lanjut Abbott, seperti dikutip Sydney Morning Herald mengacu pada hubungan baiknya dengan pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Komentar Abbott itu menyusul peringatan dari Presiden Indonesia terpilih Joko Widodo (Jokowi), bahwa jika kapal-kapal Australia masuk perairan Indonesia dengan dalih mengusir para pencari suaka, itu tidak bisa diterima. (Baca: Diperingatkan Jokowi soal Pencari Suaka, Australia Berkelit)
”Kami akan memberikan peringatan, bahwa ini tidak dapat diterima. Anda (Australia) harus menghormati hukum internasional,” ujar Jokowi, dalam wawancaranya dengan media Australia.
Abbott, dalam pesan tertulis pada Minggu (19/10/2014), menyampaikan bahwa dia ingin mempererat hubungan baik dengan Indonesia.”Indonesia sebagai tetangga yang sangat penting,” demikian Abbott menggambarkan pandangannya terhadap Indonesia, tanpa menanggapi polemik penanganan pencari suaka.
”Pada tren saat ini, Indonesia akan menjadi negara ekonomi terbesar keempat di dunia di abad pertengahan,” ujar Abbott.”Namun meskipun demikian, perdagangan dua arah dengan Indonesia hanya $15 miliar.”
”Bahkan, perdagangan dua arah kami dengan Selandia Baru, dengan hanya empat juta orang, melebihi perdagangan dua arah kami dengan Indonesia yang berpenduduk 250 juta orang,” imbuh Abbott.
”Presiden Yudhoyono, telah menjadi teman baik Australia,” lanjut Abbott, seperti dikutip Sydney Morning Herald mengacu pada hubungan baiknya dengan pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
(mas)