Ledakan di Dekat Situs Nuklir Iran Diyakini Sabotase
Selasa, 07 Oktober 2014 - 18:01 WIB

Ledakan di Dekat Situs Nuklir Iran Diyakini Sabotase
A
A
A
TEHERAN - Ledakan di kompleks militer Parchin, dekat reaktor nuklir Iran diyakini sebagai aksi sabotase. Garda Revolusi Iran yang merupakan pasukan elite militer Iran dianggap gagal.
Dua pekerja tewas dalam ledakan yang terjadi di sebuah pabrik bahan peledak militer di sebelah tenggara Teheran, dekat reaktor nuklir di Parchin. Demikian laporan kantor berita IRNA, Senin kemarin. (Baca: Iran: Parchin Tidak Digunakan untuk Kegiatan Nuklir)
Dr Alireza Nourizadeh, seorang peneliti senior untuk Studi Arab dan Iran yang berbasis di London, kepada Army Radio, mengaku menerima informasi dari sumber militer di Iran bahwa ledakan itu sebagai aksi sabotase.
”Saya pikir Parchin adalah kompleks militer yang paling penting di Iran dan senyawa militer paling ketat. Oleh karena itu Garda Revolusi gagal,” kata Nourizadeh, seperti dikutip Jerussalem Post, Selasa (7/10/2014).
Nourizadeh yang dianggap sebagai pembangkang Iran itu mengatakan bahwa ledakan itu begitu keras. Orang-orang di Teheran timur, lanjut dia, menganggap ledakan itu sebagai pemboman.
Dia percaya, insiden itu ditutupi, termasuk jumlah korban jiwa yang sebenarnya. Dia mengatakan bahwa orang-orang yang pro-Iran selalu yakin bahwa Israel berada di belakang setiap ledakan semacam ini. Terlebih, lokasinya berada di wilayah yang sensitif.
Parchin adalah pangkalan militer kontroversial, di mana Israel dan Badan Energi Atom Internasional menduga Republik Islam Iran berupaya untuk mengembangkan senjata nuklir. Inspektur IAEA belum diizinkan untuk masuk ke situs itu sejak 2005.
Dua pekerja tewas dalam ledakan yang terjadi di sebuah pabrik bahan peledak militer di sebelah tenggara Teheran, dekat reaktor nuklir di Parchin. Demikian laporan kantor berita IRNA, Senin kemarin. (Baca: Iran: Parchin Tidak Digunakan untuk Kegiatan Nuklir)
Dr Alireza Nourizadeh, seorang peneliti senior untuk Studi Arab dan Iran yang berbasis di London, kepada Army Radio, mengaku menerima informasi dari sumber militer di Iran bahwa ledakan itu sebagai aksi sabotase.
”Saya pikir Parchin adalah kompleks militer yang paling penting di Iran dan senyawa militer paling ketat. Oleh karena itu Garda Revolusi gagal,” kata Nourizadeh, seperti dikutip Jerussalem Post, Selasa (7/10/2014).
Nourizadeh yang dianggap sebagai pembangkang Iran itu mengatakan bahwa ledakan itu begitu keras. Orang-orang di Teheran timur, lanjut dia, menganggap ledakan itu sebagai pemboman.
Dia percaya, insiden itu ditutupi, termasuk jumlah korban jiwa yang sebenarnya. Dia mengatakan bahwa orang-orang yang pro-Iran selalu yakin bahwa Israel berada di belakang setiap ledakan semacam ini. Terlebih, lokasinya berada di wilayah yang sensitif.
Parchin adalah pangkalan militer kontroversial, di mana Israel dan Badan Energi Atom Internasional menduga Republik Islam Iran berupaya untuk mengembangkan senjata nuklir. Inspektur IAEA belum diizinkan untuk masuk ke situs itu sejak 2005.
(mas)