Caplok Tanah Palestina, Israel Bangun Rumah-rumah Baru
A
A
A
YERUSALEM - Rumah-rumah baru bermunculan di Yerusalem timur, tanah Palestina yang dicaplok Israel. LSM Israel mencatat dari banyak rumah yang ada, 25 persen di antaranya rumah baru.
Dewan Kota Yerusalem pernah menerbitkan pernyataan, bahwa antara 1 Januari hingga 30 Juni 2014, pekerjaan untuk membangun 2.100 rumah harus dimulai.
Hagit Ofran, pengawas permukiman dari kelompok LSM, Peace Now, mengatakan kepada AFP, bahwa sekitar seperempat dari rumah baru berdiri di permukiman wilayah Arab yang diduduki oleh Israel pada tahun 1967 atau saat Perang Enam Hari.
Yerusalem timur, merupakan tanah Palestina yang kemudian dianeksasi atau dicaplok Israel, namun tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
”Kita bicara tentang sekitar 500 rumah,” kata Ofran, Senin (29/9/2014). Dia menambahkan bahwa angka tersebut muncul dalam beberapa tahun terakhir.
Sedangkan Palestina menginginkan Yerusalem timur menjadi ibu kota negara tersebut, namun keinginan Palestina itu terhambat dengan pembangunan permukiman oleh Israel.
Pemerintah Kota Yerusalem timur mengklaim, ada sekitar 306 ribu warga Palestina yang tinggal di Yerusalem timur. Status mereka adalah warga sipil, dan bukan warga negara Israel. Jumlah warga Palestina itu tercatat 38 persen dari populasi seluruh kota di Yerusalem timur.
Sedangkan pemukim Israel yang juga tinggal di Yerusalem timur sekitar 200 ribu. Kota tersebut kerap terjadi kekerasan antara warga Palestina dan pemukim Israel.
Dewan Kota Yerusalem pernah menerbitkan pernyataan, bahwa antara 1 Januari hingga 30 Juni 2014, pekerjaan untuk membangun 2.100 rumah harus dimulai.
Hagit Ofran, pengawas permukiman dari kelompok LSM, Peace Now, mengatakan kepada AFP, bahwa sekitar seperempat dari rumah baru berdiri di permukiman wilayah Arab yang diduduki oleh Israel pada tahun 1967 atau saat Perang Enam Hari.
Yerusalem timur, merupakan tanah Palestina yang kemudian dianeksasi atau dicaplok Israel, namun tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
”Kita bicara tentang sekitar 500 rumah,” kata Ofran, Senin (29/9/2014). Dia menambahkan bahwa angka tersebut muncul dalam beberapa tahun terakhir.
Sedangkan Palestina menginginkan Yerusalem timur menjadi ibu kota negara tersebut, namun keinginan Palestina itu terhambat dengan pembangunan permukiman oleh Israel.
Pemerintah Kota Yerusalem timur mengklaim, ada sekitar 306 ribu warga Palestina yang tinggal di Yerusalem timur. Status mereka adalah warga sipil, dan bukan warga negara Israel. Jumlah warga Palestina itu tercatat 38 persen dari populasi seluruh kota di Yerusalem timur.
Sedangkan pemukim Israel yang juga tinggal di Yerusalem timur sekitar 200 ribu. Kota tersebut kerap terjadi kekerasan antara warga Palestina dan pemukim Israel.
(mas)