Jika Merdeka, Skotlandia Kehilangan Keanggotaan di Organaisasi Eropa
A
A
A
GLASGOW - Menjelang referendum di Skotlandia yang akan menentukan apakan wilayah itu akan lepas atau tetap bersama Inggris, keraguan muncul dalam benak warga Skotlandia. Mereka khawatir bila merdeka, Skotlandia akan kehilangan keanggotaan di beberapa organisasi Eropa, seperti NATO dan Uni Eropa (UE).
Kekhawatiran ini muncul, seperti dilansir Daiylimail, Kamis (18/9/2014), setelah Sekertaris Jenderal NATO, Anders Forgh Rassmussen menegaskan, bila merdeka, Skotlandia bukanlah bagian dari NATO. Skotlandia harus kembali mengajukan diri menjadi anggota NATO, sama seperti negara lainnya.
“Jika warga Skotlandia lebih memilih untuk merdeka, maka mereka bukanlah anggota NATO lagi. Sama seperti negara lain, mereka harus kembali mengajukan permohonan untuk menjadi anggota baru NATO,” ucap Rassmussen. “Mereka bisa menjadi anggota NATO, bila semua negara anggota menyetujui permohonan yang diajukan oleh Skotlandia,” lanjutnya.
Hambatan terbesar bila Skotlandia merdeka mungkin akan datang dari Inggris, dan negara-negara sekutunya. Bila salah satu dari mereka tidak menyetujui permohonan keanggotaan Skotlandia, maka negara yang dijuluki Higland itu tidak akan pernah menjadi anggota NATO.
Sebelumnya, UE melalui Kepala Komisi Eropa Jose Manuel Barroso, menyatakan hal serupa. “Mereka yang sudah merdeka bukan lagi bagian dari organisasi, mereka harus mengikuti sebuah prosedur layaknya negara lain yang ingin menjadi anggota kami,” ucap Baroso.
Peraturan ini sudah dibuat oleh UE semenjak tahun 2012 lalu, yang membuat Skotlandia akan mengalami kesulitan untuk kembali bergabung dengan organisasi terbesar di Eropa itu. Referendum di Skotlandia sendiri akan dilaksanakan pada hari ini mulai pukul 06.00 waktu setempat atau pukul 14.00 WIB.
Kekhawatiran ini muncul, seperti dilansir Daiylimail, Kamis (18/9/2014), setelah Sekertaris Jenderal NATO, Anders Forgh Rassmussen menegaskan, bila merdeka, Skotlandia bukanlah bagian dari NATO. Skotlandia harus kembali mengajukan diri menjadi anggota NATO, sama seperti negara lainnya.
“Jika warga Skotlandia lebih memilih untuk merdeka, maka mereka bukanlah anggota NATO lagi. Sama seperti negara lain, mereka harus kembali mengajukan permohonan untuk menjadi anggota baru NATO,” ucap Rassmussen. “Mereka bisa menjadi anggota NATO, bila semua negara anggota menyetujui permohonan yang diajukan oleh Skotlandia,” lanjutnya.
Hambatan terbesar bila Skotlandia merdeka mungkin akan datang dari Inggris, dan negara-negara sekutunya. Bila salah satu dari mereka tidak menyetujui permohonan keanggotaan Skotlandia, maka negara yang dijuluki Higland itu tidak akan pernah menjadi anggota NATO.
Sebelumnya, UE melalui Kepala Komisi Eropa Jose Manuel Barroso, menyatakan hal serupa. “Mereka yang sudah merdeka bukan lagi bagian dari organisasi, mereka harus mengikuti sebuah prosedur layaknya negara lain yang ingin menjadi anggota kami,” ucap Baroso.
Peraturan ini sudah dibuat oleh UE semenjak tahun 2012 lalu, yang membuat Skotlandia akan mengalami kesulitan untuk kembali bergabung dengan organisasi terbesar di Eropa itu. Referendum di Skotlandia sendiri akan dilaksanakan pada hari ini mulai pukul 06.00 waktu setempat atau pukul 14.00 WIB.
(esn)