Setelah 307 Tahun Bersama, Skotlandia Ingin Pisah dari Inggris
A
A
A
GLASGOW - Hari ini (18/9/2014) rakyat Skotlandia menggelar referendum kemerdekaan bersejarah. Sebab, setelah 307 tahun gabung dengan Inggris, ada keinginan rakyat Skotlandia ingin pisah atau merdeka.
Nasib Skotlandia hari ini ditentukan oleh suara calon pemilih sekitar 5,3 juta orang. Mereka akan memilih suara “Ya” untuk merdeka atau suara “Tidak” untuk tetap gabung dengan Inggris.
Namun dari total calon pemilih itu, yang terdaftar hanya sebanyak 4,2 juta orang. Para tokoh yang pro-suara “Tidak”, telah berkampanye dengan janji nasib Skotlandia akan lebih baik dan lebih maju jika tetap bergabung dengan Inggris. (Baca: Hari Ini, Skotlandia Merdeka atau Gabung Inggris)
Tawaran kekuasaan lebih pada Skotlandia juga sudah disampaikan tiga pemimpin politik utama di Inggris, jika rakyat Skotlandia mengurungkan niatnya untuk merdeka.
Janji nasib Skotlandia akan lebih baik jika tidak merdeka salah satunya disampaikan Alistair Darling, kepala kampanye “Tidak” untuk kemerdekaan Skotlandia.
”Tidak diragukan lagi, bahwa Anda dapat memiliki kekuatan yang lebih kuat untuk meningkatkan uang yang Anda butuhkan dan tidak peduli apa yang terjadi di seluruh Inggris,” katanya.
”Saya pikir sudah jelas pemimpin tiga partai utama Inggris menjanjikan kekuaasaan lebih, terutama terkait pajak dan kesejahteraan,” lanjut dia. (Baca juga: Tuntutan Skotlandia Merdeka Menguat, Inggris Panik)
“Saya percaya Anda bisa mendapatkan yang lebih baik, Skotlandia akan lebih kuat berada di Inggris. Kita semua telah membangun Inggris bersama-sama.”
Namun, Alex Salmond, kepala kampanye ”Ya” untuk kemerdekaan Skotlandia tetap menyerukan skotlandia lepas dari Inggris.”Kesalahan utama bahwa adanya kampanye itu adalah untuk memberitahu orang-orang Skotlandia yang ada di tanah Adam Smith, bahwa mereka tidak mampu menjalankan kekuatan finansial secara mandiri,” ujarnya, seperti dikutip Reuters.
Nasib Skotlandia hari ini ditentukan oleh suara calon pemilih sekitar 5,3 juta orang. Mereka akan memilih suara “Ya” untuk merdeka atau suara “Tidak” untuk tetap gabung dengan Inggris.
Namun dari total calon pemilih itu, yang terdaftar hanya sebanyak 4,2 juta orang. Para tokoh yang pro-suara “Tidak”, telah berkampanye dengan janji nasib Skotlandia akan lebih baik dan lebih maju jika tetap bergabung dengan Inggris. (Baca: Hari Ini, Skotlandia Merdeka atau Gabung Inggris)
Tawaran kekuasaan lebih pada Skotlandia juga sudah disampaikan tiga pemimpin politik utama di Inggris, jika rakyat Skotlandia mengurungkan niatnya untuk merdeka.
Janji nasib Skotlandia akan lebih baik jika tidak merdeka salah satunya disampaikan Alistair Darling, kepala kampanye “Tidak” untuk kemerdekaan Skotlandia.
”Tidak diragukan lagi, bahwa Anda dapat memiliki kekuatan yang lebih kuat untuk meningkatkan uang yang Anda butuhkan dan tidak peduli apa yang terjadi di seluruh Inggris,” katanya.
”Saya pikir sudah jelas pemimpin tiga partai utama Inggris menjanjikan kekuaasaan lebih, terutama terkait pajak dan kesejahteraan,” lanjut dia. (Baca juga: Tuntutan Skotlandia Merdeka Menguat, Inggris Panik)
“Saya percaya Anda bisa mendapatkan yang lebih baik, Skotlandia akan lebih kuat berada di Inggris. Kita semua telah membangun Inggris bersama-sama.”
Namun, Alex Salmond, kepala kampanye ”Ya” untuk kemerdekaan Skotlandia tetap menyerukan skotlandia lepas dari Inggris.”Kesalahan utama bahwa adanya kampanye itu adalah untuk memberitahu orang-orang Skotlandia yang ada di tanah Adam Smith, bahwa mereka tidak mampu menjalankan kekuatan finansial secara mandiri,” ujarnya, seperti dikutip Reuters.
(mas)