Incar Konvoi Militer AS, Bom Taliban Guncang Kabul
A
A
A
KABUL - Ledakan dahsyat sebuah bom mengguncang Ibukota Afghanistan, Kabul, pada Selasa (16/9/2014). Ledakan yang diketahui sebagai bom bunuh diri kelompok Taliban itu mengincar konvoi militer Amerika Serikat (AS).
“Ledakan terjadi di sepanjang jalan di sekitar bandara di dekat gedung Mahkamah Agung dan Kedutaan Besar AS. Sebanyak 16 orang dilaporkan terluka 16,” tulis kantor berita BBC.
Taliban telah mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom itu. Kelompok itu mengkonfirmasi, bahwa itu merupakan serangan bom bunuh diri yang ditargetkan pada konvoi militer asing di sekitar bandara.
Ledakan itu begitu kuat sehingga mengguncang gedung-gedung di Kabul dan menghancurkan banyak kendaraan di lokasi kejadian.
Pemerintah setempat langsung menetapkan situasi darurat. Sedangkan para pasukan asing, terutama pasukan AS bergegas menolong para korban luka.
Serangan Taliban muncul hampir dua bulan setelah kelompok itu mencoba merebut Bandara Internasional Kabul pada 17 Juli 2014 lalu. Di bulan yang sama, seorang militan Taliban melakukan bom bunuh diri di sebuah kompleks di Kabul yang menewaskan empat warga asing.
Serangan terbaru Taliban juga terjadi di saat situasi politik di negara itu kacau, karena hasil pemilu presiden menjadi sengketa panjang. Dua calon presiden, Ashraf Ghani dan Abdullah Abdullah sama-sama mengklaim sebagai pemenang dalam pemilu 14 Juni 2014 lalu.
Bom Taliban juga menjadi tantangan bagi aparat keamanan negara itu, karena pasukan AS bersiap hengkang dari Afghanistan akhir tahun ini.
“Ledakan terjadi di sepanjang jalan di sekitar bandara di dekat gedung Mahkamah Agung dan Kedutaan Besar AS. Sebanyak 16 orang dilaporkan terluka 16,” tulis kantor berita BBC.
Taliban telah mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom itu. Kelompok itu mengkonfirmasi, bahwa itu merupakan serangan bom bunuh diri yang ditargetkan pada konvoi militer asing di sekitar bandara.
Ledakan itu begitu kuat sehingga mengguncang gedung-gedung di Kabul dan menghancurkan banyak kendaraan di lokasi kejadian.
Pemerintah setempat langsung menetapkan situasi darurat. Sedangkan para pasukan asing, terutama pasukan AS bergegas menolong para korban luka.
Serangan Taliban muncul hampir dua bulan setelah kelompok itu mencoba merebut Bandara Internasional Kabul pada 17 Juli 2014 lalu. Di bulan yang sama, seorang militan Taliban melakukan bom bunuh diri di sebuah kompleks di Kabul yang menewaskan empat warga asing.
Serangan terbaru Taliban juga terjadi di saat situasi politik di negara itu kacau, karena hasil pemilu presiden menjadi sengketa panjang. Dua calon presiden, Ashraf Ghani dan Abdullah Abdullah sama-sama mengklaim sebagai pemenang dalam pemilu 14 Juni 2014 lalu.
Bom Taliban juga menjadi tantangan bagi aparat keamanan negara itu, karena pasukan AS bersiap hengkang dari Afghanistan akhir tahun ini.
(mas)