Puluhan Serdadu Israel Menyesal dan Tolak Perangi Palestina
A
A
A
YERUSALEM - Puluhan serdadu cadangan dan mantan intelijen elite Israel menyesal melakukan pelanggaran pada warga Palestina di wilayah pendudukan. Sebanyak 43 serdadu Israel menulis surat terbuka untuk menolak memerangi Palestina.
Surat terbuka berisi kecaman atas pelanggaran militer Israel di wilayah pendudukan itu, diterbitkan Jumat. Surat terbuka tersebut ditujukan kepada Perdana Menteri Israel, Kepala Angkatan Bersenjata dan Kepala Intelijen Militer.
Surat telah didistribusikan kepada sejumlah media.”Tidak ada perbedaan antara orang Palestina yang (terlibat), dan tidak, terlibat dalam kekerasan,” bunyi surat terbuka itu yang ditulis dalam bahasa Ibrani, seperti dikutip AFP, Sabtu (13/9/2014).
”Informasi yang dikumpulkan dan disimpan telah merugikan orang yang tidak bersalah. Hal ini digunakan untuk penindasan politik dan menciptakan perpecahan dalam masyarakat Palestina dengan merekrut mata-mata dari masyarakat Palestina untuk (melawan) bangsa mereka sendiri,” lanjut surat itu.
”Kita tidak bisa terus melayani sistem seperti, tidak sesuai hati nurani yang baik, dan untuk menyangkal hak-hak jutaan orang,” imbuh bunyi surat terbuka dari 43 prajurit Israel. ”Mereka di antara kita yang merupakan tentara cadangan, menolak untuk mengambil bagian dalam memerangi warga Palestina.”
Sementara itu, militer Israel mempertanyakan akurasi dan motivasi protes dari pihak yang mengatasnamkan serdadu Israel.
“Intelijen tidak memiliki catatan pelanggaran seperti dalam surat itu,” bunyi pernyataan militer Israel. Militer Israel ragu dengan klaim para serdadu Israel itu.
Surat terbuka berisi kecaman atas pelanggaran militer Israel di wilayah pendudukan itu, diterbitkan Jumat. Surat terbuka tersebut ditujukan kepada Perdana Menteri Israel, Kepala Angkatan Bersenjata dan Kepala Intelijen Militer.
Surat telah didistribusikan kepada sejumlah media.”Tidak ada perbedaan antara orang Palestina yang (terlibat), dan tidak, terlibat dalam kekerasan,” bunyi surat terbuka itu yang ditulis dalam bahasa Ibrani, seperti dikutip AFP, Sabtu (13/9/2014).
”Informasi yang dikumpulkan dan disimpan telah merugikan orang yang tidak bersalah. Hal ini digunakan untuk penindasan politik dan menciptakan perpecahan dalam masyarakat Palestina dengan merekrut mata-mata dari masyarakat Palestina untuk (melawan) bangsa mereka sendiri,” lanjut surat itu.
”Kita tidak bisa terus melayani sistem seperti, tidak sesuai hati nurani yang baik, dan untuk menyangkal hak-hak jutaan orang,” imbuh bunyi surat terbuka dari 43 prajurit Israel. ”Mereka di antara kita yang merupakan tentara cadangan, menolak untuk mengambil bagian dalam memerangi warga Palestina.”
Sementara itu, militer Israel mempertanyakan akurasi dan motivasi protes dari pihak yang mengatasnamkan serdadu Israel.
“Intelijen tidak memiliki catatan pelanggaran seperti dalam surat itu,” bunyi pernyataan militer Israel. Militer Israel ragu dengan klaim para serdadu Israel itu.
(mas)