Rusia: NATO Sedang Pancing Perang Dingin Baru
A
A
A
MOSKOW - Rusia menyatakan tuduhan cukup serius kepada NATO. Menurut Negeri Beruang Merah itu, tindakan NATO yang mengerahkan puluhan ribu pasukan ke sekitar wilayah Ukraina dan Rusia, tak ubahnya memancing munculnya era perang dingin baru.
Tuduhan ini disampaikan Rusia paska pertemuan puncak NATO di Wales, beberapa waktu lalu. “Menurut kesimpulan sementara yang diambil Rusia mengenai pertemuan puncak NATO, organisasi ini sedang memancing mulainya era perang dingin baru,” ucap Duta Besar Rusia untuk NATO, Alexander Grushko,Seperti dilansir Itar-tas, Jumat (12/9/2014).
“Banyak sekali keputusan di Wales yang harus dianalisis oleh Rusia. Akan membutuhkan waktu cukup lama untuk menganalisis dampak apa yang akan ditimbulkan keputusan-keputusan itu terhadap kepentingan keamanan Rusia,” Grusko menambahkan.
Diplomat Rusia itu juga menilai apa yang dilakukan oleh NATO, dengan mengirimkan puluhan ribu pasukannya merupakan bentuk pelanggaran terhadap komitmen NATO sendiri. “NATO berkomitmen untuk menambah pasukan permanen, namun kini mereka melanggarnya,” kata Grusko.
Dirinya juga mengatakan, NATO menggunakan krisis di Ukraina untuk menggalang dukungan dan menunjukan eksistensi mereka di dunia internasional. “Sebelum krisis di Ukraina pecah, harus berpikir bagaimana untuk meningkatkan profilnya di dunia internasional,” ucap diplomat Rusia itu.
Tuduhan ini disampaikan Rusia paska pertemuan puncak NATO di Wales, beberapa waktu lalu. “Menurut kesimpulan sementara yang diambil Rusia mengenai pertemuan puncak NATO, organisasi ini sedang memancing mulainya era perang dingin baru,” ucap Duta Besar Rusia untuk NATO, Alexander Grushko,Seperti dilansir Itar-tas, Jumat (12/9/2014).
“Banyak sekali keputusan di Wales yang harus dianalisis oleh Rusia. Akan membutuhkan waktu cukup lama untuk menganalisis dampak apa yang akan ditimbulkan keputusan-keputusan itu terhadap kepentingan keamanan Rusia,” Grusko menambahkan.
Diplomat Rusia itu juga menilai apa yang dilakukan oleh NATO, dengan mengirimkan puluhan ribu pasukannya merupakan bentuk pelanggaran terhadap komitmen NATO sendiri. “NATO berkomitmen untuk menambah pasukan permanen, namun kini mereka melanggarnya,” kata Grusko.
Dirinya juga mengatakan, NATO menggunakan krisis di Ukraina untuk menggalang dukungan dan menunjukan eksistensi mereka di dunia internasional. “Sebelum krisis di Ukraina pecah, harus berpikir bagaimana untuk meningkatkan profilnya di dunia internasional,” ucap diplomat Rusia itu.
(esn)