Rusia, Suriah, dan Iran Protes Koalisi Internasional Bikinan AS
A
A
A
MOSKOW/TEHERAN/ALLEPO - Koalisi internasional yang digalang oleh Amerika Serikat (AS) untuk melawan ISIS mendapat penolakan dari beberapa negara. Setidaknya Iran, Suriah dan Rusia yang menyatakan penolakan tersebut.
Melansir Al Arabiya, Jumat (12/9/2014), Iran memprotes koalisi itu, karena mereka menganggap beberapa negara mungkin tidak sepenuh hati melawan ISIS. Tanpa menyebut nama negara yang dimaksud, Iran menyatakan terdapat beberapa negara di dalam koalisi yang mungkin merupakan donatur bagi ISIS.
Namun, protes paling keras bukanlah muncul dari Suriah, melainkan dari rival AS, yaitu Rusia. Seperti diberitakan sebelumnya, Rusia meminta AS mau menghormati kedaulatan Suriah dengan meminta izin dahulu kepada pemerintah setempat bila ingin melancarkan serangan ke basis ISIS di Suriah.
“Tanpa mengikuti resolusi Dewan keamanan PBB dan hukum internasional, serangan ini akan menjadi sebuah tindakan agresi terhadap Suriah dan akan melanggar hukum internasional,” ucap Kementerian Dalam Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, pihak Suriah mempertanyakan kepada presiden AS, Barack Obama, mengapa negara mereka tidak dilibatkan dalam koalisi ini. “Saya bertanya-tanya, mengapa koalisi internasional yang dibentuk oleh AS yang ingin menyerang ISIS di wilayah Suriah, tidak melibatkan kami?” ucap anggota parlemen Suriah, Sharif Shehadeh.
Shehadeh menolak keberadaan koalisi internasional di wilayah Suriah bila mereka tidak mengajukan izin dahulu kepada otoritas setempat. “Serangan tanpa izin berarti melanggar kedaulatan Suriah dan memiliki dampak negatif pada keamanan regional dan internasional,” ucap Shehadeh.
Melansir Al Arabiya, Jumat (12/9/2014), Iran memprotes koalisi itu, karena mereka menganggap beberapa negara mungkin tidak sepenuh hati melawan ISIS. Tanpa menyebut nama negara yang dimaksud, Iran menyatakan terdapat beberapa negara di dalam koalisi yang mungkin merupakan donatur bagi ISIS.
Namun, protes paling keras bukanlah muncul dari Suriah, melainkan dari rival AS, yaitu Rusia. Seperti diberitakan sebelumnya, Rusia meminta AS mau menghormati kedaulatan Suriah dengan meminta izin dahulu kepada pemerintah setempat bila ingin melancarkan serangan ke basis ISIS di Suriah.
“Tanpa mengikuti resolusi Dewan keamanan PBB dan hukum internasional, serangan ini akan menjadi sebuah tindakan agresi terhadap Suriah dan akan melanggar hukum internasional,” ucap Kementerian Dalam Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, pihak Suriah mempertanyakan kepada presiden AS, Barack Obama, mengapa negara mereka tidak dilibatkan dalam koalisi ini. “Saya bertanya-tanya, mengapa koalisi internasional yang dibentuk oleh AS yang ingin menyerang ISIS di wilayah Suriah, tidak melibatkan kami?” ucap anggota parlemen Suriah, Sharif Shehadeh.
Shehadeh menolak keberadaan koalisi internasional di wilayah Suriah bila mereka tidak mengajukan izin dahulu kepada otoritas setempat. “Serangan tanpa izin berarti melanggar kedaulatan Suriah dan memiliki dampak negatif pada keamanan regional dan internasional,” ucap Shehadeh.
(esn)