Israel Selidiki Sendiri Kejahatan Perang di Gaza

Kamis, 11 September 2014 - 09:43 WIB
Israel Selidiki Sendiri Kejahatan Perang di Gaza
Israel Selidiki Sendiri Kejahatan Perang di Gaza
A A A
TEL AVIV - Militer Israel memilih melakukan investigasi kriminal sendiri terkait perang di Gaza yang menelan korban sipil Palestina.

Langkah itu sebagai upaya untuk mencegah upaya penyelidikan internasional terhadap militer Israel dalam perang yang menewaskan lebih dari 2 ribu rakyat Gaza.

Dengan menyelidiki pembunuhan terhadap anak-anak Palestina di pantai Gaza dan penembakan terhadap sebuah sekolah PBB, Israel akan mencegah penyidik internasional beraksi.

Lebih dari 2.100 warga Palestina di Gaza tewas dalam perang antara Israel dan Hamas selama 50 hari. Tiga perempat dari mereka adalah warga sipil Palestina. Di pihak Israel, 66 tentara dan enam warga sipil tewas.

Israel mengklaim pihaknya berusaha keras untuk menghindari jatuhnya korban sipil. Tetapi tingginya angka kematian warga sipil di Gaza, telah memicu kecaman internasional.

Kepala militer Israel, Letjen Benny Gantz telah memerintahkan sebuah komite untuk memeriksa insiden luar biasa yang mengakibatkan jatuhnya korban sipil Palestina dalam jumlah besar.

“Sebanyak 44 kasus sedang ditinjau dan puluhan lainnya masuk dalam daftar. Sejauh ini, 12 kasus telah diperiksa oleh petugas atas hukum militer Israel,” tulis Al Arabiya, Senin (11/9/2014) dalam laporannya.

Palestina telah mengancam untuk mencari keadilan ke Mahkamah Pidana Internasional. Namun, dengan melakukan investigasi sendiri, Israel berupaya menghambat langkah Palestina itu.

Tim Pencari Fakta PBB pernah melakukan investigasi atas dugaan kejahatan perang di Gaza tahun 2009. Tim yang dipimpin oleh ahli hukum Afrika Selatan, Richard Goldstone ,menemukan bukti kuat bahwa baik Israel maupun Hamas telah melakukan kejahatan perang.

Namun, Goldstone kemudian mundur dari kesimpulan utamanya, dan laporan itu tidak pernah berubah. Dalam investigasi tahun 2009 itu, tim PBB mengkritik keras Israel yang menolak bekerjasama.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6240 seconds (0.1#10.140)