Referendum Skotlandia Dapat Berimbas Pada Eropa
A
A
A
MADRID - Referendum yang terjadi di Skotlandia menurut beberapa pengamat tidak hanya akan berimbas pada Inggris, tetapi juga pada banyak negara Eropa. Skotlandia bisa menjadi tolok ukur bagi banyak wilayah untuk memperjuangkan kemerdekaan mereka dari negara induknya.
Melansir RIANOVOSTI, Rabu (10/9/2014), salah satu negara yang paling terpengaruh referendum Skotlandia adalah Spanyol. Pasalnya, hingga saat ini warga Catalonia tetap teguh meminta untuk melakukan refendum agar bisa lepas dari Negeri Matador itu.
“Jika Skotlandia benar-benar berpisah dari Inggris, maka akan terjadi resiko penularan di Eropa. Hal ini sangat nyata, kita tidak bisa menghindari akan banyak wilayah yang meminta hal yang sama bila (referendum) ini terjadi,” ungkap Ian Bremmer, seorang ilmuwan politik Amerika dan presiden Eurasia Group.
Para ahli mengakui, beberapa negara anggota Uni Eropa (UE) takut munculnya separatisme, yang diinspirasi oleh kemerdekaan Skotlandia. “Ini bisa menjadi pemicu sebuah kekacauan,” Bremmern menambahkan.
“Di negara-negara seperti Spanyol dan Belgia, akan banyak bermunculan pihak yang meminta referendum dan merdeka dari negeri induknya. Situasi di Skotlandia akan banyak berpengaruh pada kondisi di dua negara tersebut,” ucapnya.
Referendum di Skotlandia sendiri telah membuat Inggris seperti kebakaran jenggot. Perdana Menteri Inggirs, David Cameron bahkan langsung turun tangan guna menghadapi situsi ini. Dirinya membujuk warga Skotlandia untuk terus bersama Inggris, karena menurutnya masa depan Skotlandia ada di Inggris. (Baca:Inggris Rayu Skotlandia agar Tak Memisahkan Diri)
Melansir RIANOVOSTI, Rabu (10/9/2014), salah satu negara yang paling terpengaruh referendum Skotlandia adalah Spanyol. Pasalnya, hingga saat ini warga Catalonia tetap teguh meminta untuk melakukan refendum agar bisa lepas dari Negeri Matador itu.
“Jika Skotlandia benar-benar berpisah dari Inggris, maka akan terjadi resiko penularan di Eropa. Hal ini sangat nyata, kita tidak bisa menghindari akan banyak wilayah yang meminta hal yang sama bila (referendum) ini terjadi,” ungkap Ian Bremmer, seorang ilmuwan politik Amerika dan presiden Eurasia Group.
Para ahli mengakui, beberapa negara anggota Uni Eropa (UE) takut munculnya separatisme, yang diinspirasi oleh kemerdekaan Skotlandia. “Ini bisa menjadi pemicu sebuah kekacauan,” Bremmern menambahkan.
“Di negara-negara seperti Spanyol dan Belgia, akan banyak bermunculan pihak yang meminta referendum dan merdeka dari negeri induknya. Situasi di Skotlandia akan banyak berpengaruh pada kondisi di dua negara tersebut,” ucapnya.
Referendum di Skotlandia sendiri telah membuat Inggris seperti kebakaran jenggot. Perdana Menteri Inggirs, David Cameron bahkan langsung turun tangan guna menghadapi situsi ini. Dirinya membujuk warga Skotlandia untuk terus bersama Inggris, karena menurutnya masa depan Skotlandia ada di Inggris. (Baca:Inggris Rayu Skotlandia agar Tak Memisahkan Diri)
(esn)