Irak Sambut Perdana Menteri Baru

BAGHDAD - Setelah menjalani sesi sidang parlemen yang cukup alot, akhirnya Irak menunjuk Perdana Menteri baru untuk menggantikan Nuri al-Maliki. Parlemen Irak kemarin akhirnya mengetuk palu, dan mengesahkan Haider al-Abadi sebagai pemimpin baru negara kaya minyak itu.

Haider, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (9/9/2014), langsung mendapatkan tugas berat dari Parlemen Irak untuk segera membentuk pemerintahan baru. Desakan ini muncul mengingat situasi Irak yang sedang tidak kondusif yang membutuhkan penanganan segera dari pemerintah baru.

Parlemen dikabarkan menyetujui hampir seluruh nama yang diajukan Haider sebagai bagian dari kabinetnya. Hanya beberapa nama di posisi Menteri Pertahanan dan Menteri Dalam Negeri yang belum disetujui oleh parlemen, tanpa menyebutkan siapa calonnya.

Sementara itu, mantan Perdana Menteri Irak dikabarkan menjadi salah satu kandidat wakil Haider bersama dengan mantan Perdana Menteri Ayad Allawi dan mantan Ketua Parlemen Osama al-Nujeifi. Ketiganya merupakan calon yang diajukan oleh politisi senior Kurdi, Hoshyar Zebari .

Dalam pidato perdananya, Haidet menegaskan akan segera menyelesaikan segala urusan dengan pemerintah Kurdi yang memang memiliki hubungan kurang baik di pemerintah era Maliki. “Pemerintah saya berkomitmen untuk memecahkan semua kebuntuan yang kita hadapi dengan pemerintah Kurdi,” ucap Haider.

Kurdi yang meminta referendum pada era Maliki dikabarkan sudah melunak di era pemerintah baru. Delegasi dari Irak dilaporkan akan segera bertandang ke Kurdi guna menegoisasikan mengenai masalah ini, dimana Haider ingin merangkul Kurdi dalam pemerintahannya.