Akademisi Saudi Bantah Isu Pemindahan Makam Nabi
A
A
A
RIYADH - Akademisi Arab Saudi membantah laporan yang diterbitkan media Inggris, The Independent, yang menyebut makam Nabi Muhammad akan dibongkar dan dipindahkan. Akademisi itu menyebut laporan tersebut sebagai bentuk kebohongan publik.
Melansir Al Arabiya, Minggu (7/9/2014), awal pekan lalu, Independent melaporkan makam Nabi Muhammad di kota suci bisa dihancuran dan dipindahkan lalu dianonimkan. Harian itu mengatakan usulan kontroversial adalah bagian dari dokumen konsultasi yang dibuat oleh seorang Dr Ali bin Abdul Aziz al-Shabal dan telah beredar di kalangan pengawas Masjid Nabawi.
Namun, Dr Ali bin Abdul Aziz al-Shabal, yang merupakan anggota staf pengajar di Universitas Islam ibn Saud Imam Muhammad di Riyadh membantah hal tersebut. Shabal dengan tegas membantah bahwa dirinya tidak pernah membuat sebuah proposal mengenai pemindahan atau pembongkaran makan Nabi Muhammad.
“Nabi dikuburkan dimana ia meninggal, dan makamnya saat ini adalah tempat itu,” ucap Shabal.
“Saya mendengar itu adalah permintaan langsung dari Nabi, beliau meminta dikuburkan dimana ia meninggal,” Shabal menambahkan.
Dirinya juga menegaskan bahwa semua laporan ini hanyalah sebuah bentuk hasutan untuk membuat umat Islam bingung, untuk memancing sebuah kemarahan.
"Tidak ada yang harus mengubah ini. Ini adalah agama kita dan ajaran Nabi kita. Apa yang dikaitkan dengan saya adalah kebohongan yang bertujuan untuk membingungkan orang-orang. Ini adalah rencana yang dibuat oleh sebuah pihak demi kepentingan mereka sendiri,” ungkapnya.
Sementara itu, pemerintah Arab Saudi sendiri telah membantah laporan tersebut, dan menyatakan rencana itu baru proposal para akademisi yang tidak mewakili otoritas Kerajaan Arab Saudi. (Baca:Saudi Bantah Berita Penghancuran Makam Rasulullah)
Melansir Al Arabiya, Minggu (7/9/2014), awal pekan lalu, Independent melaporkan makam Nabi Muhammad di kota suci bisa dihancuran dan dipindahkan lalu dianonimkan. Harian itu mengatakan usulan kontroversial adalah bagian dari dokumen konsultasi yang dibuat oleh seorang Dr Ali bin Abdul Aziz al-Shabal dan telah beredar di kalangan pengawas Masjid Nabawi.
Namun, Dr Ali bin Abdul Aziz al-Shabal, yang merupakan anggota staf pengajar di Universitas Islam ibn Saud Imam Muhammad di Riyadh membantah hal tersebut. Shabal dengan tegas membantah bahwa dirinya tidak pernah membuat sebuah proposal mengenai pemindahan atau pembongkaran makan Nabi Muhammad.
“Nabi dikuburkan dimana ia meninggal, dan makamnya saat ini adalah tempat itu,” ucap Shabal.
“Saya mendengar itu adalah permintaan langsung dari Nabi, beliau meminta dikuburkan dimana ia meninggal,” Shabal menambahkan.
Dirinya juga menegaskan bahwa semua laporan ini hanyalah sebuah bentuk hasutan untuk membuat umat Islam bingung, untuk memancing sebuah kemarahan.
"Tidak ada yang harus mengubah ini. Ini adalah agama kita dan ajaran Nabi kita. Apa yang dikaitkan dengan saya adalah kebohongan yang bertujuan untuk membingungkan orang-orang. Ini adalah rencana yang dibuat oleh sebuah pihak demi kepentingan mereka sendiri,” ungkapnya.
Sementara itu, pemerintah Arab Saudi sendiri telah membantah laporan tersebut, dan menyatakan rencana itu baru proposal para akademisi yang tidak mewakili otoritas Kerajaan Arab Saudi. (Baca:Saudi Bantah Berita Penghancuran Makam Rasulullah)
(esn)