AS Masih Pelajari Proposal Palestina
A
A
A
RAMALLAH - Palestina memiliki harapan besar di pundak Amerika Serikat (AS) dan PBB terkait penghentian pendudukan dan blokade di Gaza oleh Israel. Proposal terkait kedua hal itupun sudah diajukan oleh pihak Palestina kepada AS dan PBB.
Melansir Xinhua, Sabtu (6/9/2014), seorang pejabat senior Palestina dalam kondisi anonim menyatakan, saat ini AS masih membutuhkan waktu untuk mempelajari proposal yang diajukan pihaknya. “Mereka (AS) mungkin akan memberikan respon terkait proposal yang kami ajukan dalam beberapa hari ke depan,” ucap pejabat tersebut.
Dalam proposal itu, Palestina menuntut penghentikan pendudukan oleh Israel dan juga blokade di Gaza yang sudah berlangsung selama satu dekade terakir. Proposal itu membahas pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.
Namun, pejabat itu menyatakan sedikit pesimis mengenai AS yang akan menyetujui dan mengakui kemerdekaan Palestina. “AS mungkin akan lebih setuju dengan rencana perdamaian dengan Israel, daripada mengakui kami sebagai negara merdeka,” pejabat tersebut menambahkan.
Proposal itu sendiri diserahkan langsung oleh perwakilan dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pekan lalu saat mereka mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry di Washington.
Melansir Xinhua, Sabtu (6/9/2014), seorang pejabat senior Palestina dalam kondisi anonim menyatakan, saat ini AS masih membutuhkan waktu untuk mempelajari proposal yang diajukan pihaknya. “Mereka (AS) mungkin akan memberikan respon terkait proposal yang kami ajukan dalam beberapa hari ke depan,” ucap pejabat tersebut.
Dalam proposal itu, Palestina menuntut penghentikan pendudukan oleh Israel dan juga blokade di Gaza yang sudah berlangsung selama satu dekade terakir. Proposal itu membahas pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.
Namun, pejabat itu menyatakan sedikit pesimis mengenai AS yang akan menyetujui dan mengakui kemerdekaan Palestina. “AS mungkin akan lebih setuju dengan rencana perdamaian dengan Israel, daripada mengakui kami sebagai negara merdeka,” pejabat tersebut menambahkan.
Proposal itu sendiri diserahkan langsung oleh perwakilan dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pekan lalu saat mereka mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry di Washington.
(esn)