Forum Ditutup, UNAOC: Terima Kasih Indonesia
Forum Ditutup, UNAOC: Terima Kasih Indonesia
A
A
A
NUSA DUA - Pagelaran Global Forum UNAOC Keenam resmi berakhir hari ini (30/8/2014). Forum ini ditutup oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalagawa dan Perwakilan Tinggi UNAOC, Nassir Abdullazziz al-Nasser.
Dalam pidatonya, Nasser menyampaikan rasa terima kasih kepada Indonesia karena telah sukses menyelenggarakan forum internasional ini. Dia juga kagum pada Indonesia yang memilih Bali sebagai lokasi yang indah untuk menggelar forum dunia.
”Kita memiliki masa yang indah di sini. Kalian semua, perwakilan pemerintah dan perwakilan masyarakat sipil, telah melakukan bagian Anda dalam forum ini. UNAOC Keenam ini akan diingat lama, tidak hanya untuk keindahan lokasinya, tetapi kualitas perdebatan forumnya,” ujar Nasser.
Ada beberapa poin yang dihasilkan dalam forum yang dimulai sejak Jumat kemarin. Di antaranya, poin pendidikan, keberagaman dan saling menghargai atau toleransi.
”Dalam forum ini, kita telah belajar tentang menjaga harmonisasi untuk hidup berdampingan bersama dengan budaya yang berbeda-beda. Kita belajar setiap budaya, melalui sejarah dalam sesi yang disponsori oleh Pusat Penelitian Sejarah Islam, Seni dan Budaya,” lanjut Nasser.
Hasil dari Global Forum ini dirampungkan menjadi sebuah deklarasi, yang disebut dengan “Bali Declaration”. Nasser berharap setiap perserta dan delegasi yang hadir dapat membawa hasil dan nilai-nilai yang didapat dalam forum ini ke negara masing-masing.
Dalam pidatonya, Nasser menyampaikan rasa terima kasih kepada Indonesia karena telah sukses menyelenggarakan forum internasional ini. Dia juga kagum pada Indonesia yang memilih Bali sebagai lokasi yang indah untuk menggelar forum dunia.
”Kita memiliki masa yang indah di sini. Kalian semua, perwakilan pemerintah dan perwakilan masyarakat sipil, telah melakukan bagian Anda dalam forum ini. UNAOC Keenam ini akan diingat lama, tidak hanya untuk keindahan lokasinya, tetapi kualitas perdebatan forumnya,” ujar Nasser.
Ada beberapa poin yang dihasilkan dalam forum yang dimulai sejak Jumat kemarin. Di antaranya, poin pendidikan, keberagaman dan saling menghargai atau toleransi.
”Dalam forum ini, kita telah belajar tentang menjaga harmonisasi untuk hidup berdampingan bersama dengan budaya yang berbeda-beda. Kita belajar setiap budaya, melalui sejarah dalam sesi yang disponsori oleh Pusat Penelitian Sejarah Islam, Seni dan Budaya,” lanjut Nasser.
Hasil dari Global Forum ini dirampungkan menjadi sebuah deklarasi, yang disebut dengan “Bali Declaration”. Nasser berharap setiap perserta dan delegasi yang hadir dapat membawa hasil dan nilai-nilai yang didapat dalam forum ini ke negara masing-masing.
(mas)
Explore More