Pegang Kalashinkov, Gadis Palestina Pukau Parade Perang
A
A
A
GAZA - Gadis kecil di Palestina dengan memegang senapan Kalashinkov ikut meramaikan parade kemenangan perang di Gaza. Gadis itu jadi sorotan media dunia setelah berpose heroik untuk siap perang melawan Israel.
Selain gadis kecil itu, anak-anak di Palestina juga ambil bagian dalam perayaan kemenangan perang militan Palestina atas Israel Gaza yang berlangsung 50 hari.
Anak-anak itu, seperti dikutip Mail Online semalam (29/8/2014) membawa senjata milik pasukan Brigade al-Quds, organisasi jihad Islam yang merupakan sayap militer Palestina.
Perang di Gaza telah diklaim Hamas dan Israel sebagai pemenangnya. Sebanyak lebih dari 2 ribu warga Gaza yang mayoritas warga sipil tewas selama perang. Sedangkan dari kubu Israel, sekitar 60-an orang tewas yang mayoritas tentara.
Juru bicara Brigade Al-Quds, Abu Hamza, memuji dukungan Iran dan Hizbullah yang akan melipatkgandakan upaya utuk mempersenjatai mereka.
“Israel tidak bisa menang di Gaza,” kata Hamza. ”Ini adalah keadaan (kami) yang siap mati dan kekalahan Israel dalam menghadapi tentara kita.”
”Kami mengkonfirmasi kesucian perlawanan bersenjata dan kepatuhan kita untuk (perang) itu,” ujar Hamza. “Kami belum berhenti membuat senjata, bahkan selama pertempuran terjadi. Dan kami akan melipatgandakan upaya kami untuk mempersiapkan tahap berikutnya, yang kami harap akan menjadi pertempuran untuk kemerdekaan.”
Selain gadis kecil itu, anak-anak di Palestina juga ambil bagian dalam perayaan kemenangan perang militan Palestina atas Israel Gaza yang berlangsung 50 hari.
Anak-anak itu, seperti dikutip Mail Online semalam (29/8/2014) membawa senjata milik pasukan Brigade al-Quds, organisasi jihad Islam yang merupakan sayap militer Palestina.
Perang di Gaza telah diklaim Hamas dan Israel sebagai pemenangnya. Sebanyak lebih dari 2 ribu warga Gaza yang mayoritas warga sipil tewas selama perang. Sedangkan dari kubu Israel, sekitar 60-an orang tewas yang mayoritas tentara.
Juru bicara Brigade Al-Quds, Abu Hamza, memuji dukungan Iran dan Hizbullah yang akan melipatkgandakan upaya utuk mempersenjatai mereka.
“Israel tidak bisa menang di Gaza,” kata Hamza. ”Ini adalah keadaan (kami) yang siap mati dan kekalahan Israel dalam menghadapi tentara kita.”
”Kami mengkonfirmasi kesucian perlawanan bersenjata dan kepatuhan kita untuk (perang) itu,” ujar Hamza. “Kami belum berhenti membuat senjata, bahkan selama pertempuran terjadi. Dan kami akan melipatgandakan upaya kami untuk mempersiapkan tahap berikutnya, yang kami harap akan menjadi pertempuran untuk kemerdekaan.”
(mas)