Wajah Wisata Syariah Ala Jepang
A
A
A
JAKARTA - Banyak cara yang dilakukan oleh sebuah pemerintah untuk bisa menarik minat warga asing agar berwisata ke negara mereka. Salah satunya adalah Jepang yang mulai mengagas wisata syariah.
Seperti diberitakan Sindonews, beberapa waktu lalu, Jepang sedang gencar melakukan pendekatan dengan negara-negara berpenduduk Muslim, agar warga mereka bersedia berwisata ke Jepang. Salah satu caranya, dengan mulai memberlakukan aplikasi halal, terutama dalam produk makanan.
“Di Kyoto, hampir semua hotelnya sudah menyediakan pengarahan bagi umat Muslim bila ingin beribadah. Bahkan, beberapa hotel sudah menyediakan sajadah dan al-Quran untuk memudahkan umat Muslim beribadah,” ucap cendekiawan Indonesia, Profesor Azyumardi Azra, menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Jepang.
“Tidak hanya Kyoto, di Fukuoko pun kebijakan semacam ini mulai diterapkan oleh pemerintah kota mereka,” lanjut dia. Hal tersebut disampaikan Azyumardi saat memberikan sambutan dalam Festifal Budaya dan Pendidikan Jepang di Jakarta, Sabtu (23/8/2014).
Tak hanya hotel, beberapa lokasi wisata di Jepang juga sudah mulai menyediakan tempat ibadah bagi warga Muslim. Bandara di Jepang pun sudah mulai menyediakan musala untuk ibadah warga Muslim.
Pendekatan ini dimulai sejak hubungan antara Jepang dan China renggang. Wisatawan asal China pada awalnya adalah salah satu yang paling banyak mengunjungi Jepang. Namun dalam beberapa bulan terakhir, jumlah pengunjung asal China terus berkurang.
Seperti diberitakan Sindonews, beberapa waktu lalu, Jepang sedang gencar melakukan pendekatan dengan negara-negara berpenduduk Muslim, agar warga mereka bersedia berwisata ke Jepang. Salah satu caranya, dengan mulai memberlakukan aplikasi halal, terutama dalam produk makanan.
“Di Kyoto, hampir semua hotelnya sudah menyediakan pengarahan bagi umat Muslim bila ingin beribadah. Bahkan, beberapa hotel sudah menyediakan sajadah dan al-Quran untuk memudahkan umat Muslim beribadah,” ucap cendekiawan Indonesia, Profesor Azyumardi Azra, menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Jepang.
“Tidak hanya Kyoto, di Fukuoko pun kebijakan semacam ini mulai diterapkan oleh pemerintah kota mereka,” lanjut dia. Hal tersebut disampaikan Azyumardi saat memberikan sambutan dalam Festifal Budaya dan Pendidikan Jepang di Jakarta, Sabtu (23/8/2014).
Tak hanya hotel, beberapa lokasi wisata di Jepang juga sudah mulai menyediakan tempat ibadah bagi warga Muslim. Bandara di Jepang pun sudah mulai menyediakan musala untuk ibadah warga Muslim.
Pendekatan ini dimulai sejak hubungan antara Jepang dan China renggang. Wisatawan asal China pada awalnya adalah salah satu yang paling banyak mengunjungi Jepang. Namun dalam beberapa bulan terakhir, jumlah pengunjung asal China terus berkurang.
(esn)