Kontroversi, Film Pembunuhan Indira Gandhi Diblokir
A
A
A
NEW DELHI - Lantaran kontroversi, India memblokir peluncuran film tentang pembunuhan mantan Perdana Menteri India, Indira Gandhi. Film itu memicu kontroversi karena dianggap memuliakan pembunuh Indira Gandhi.
Badan intelijen India telah memperingatkan potensi kerusuhan jika film itu diputar. Film berjudul “Kaum De Heere” atau “Diamonds of The Community” sedianya diluncurkan pada Jumat kemarin.
Film yang memicu kontroversi itu bercerita tentang seorang kaum Sikh yang jadi pengawal menembak mati Indira Gandhi. Aksi itu sebagai balasan atas keputuan pemerintah Indira Gandhi yang mengirim pasukan dalam serangan mematikan di kuil emas.
Masih menurut cerita film itu, Sikh menyatakan, ribuan orang dibunuh ketika tentara memasuki tempat suci kaum Sikhisme di Amritsar untuk mengusir gerilyawan.
Pembunuhan Indira Gandhi telah memicu kekerasan komunal di India. Di mana lebih dari 3 ribu kaum Sikh tewas dalam serangan di seluruh wilayah India.
Badan Pusat Sertifikasi Film India (CBFC) memutuskan untuk menghentikan pemutaran film itu.”Karena (mempertimbangkan) situasi hukum dan ketertiban yang mungkin timbul dari pemutaran film itu,” bunyi pernyataan CBFC seperti dilaporkan kantor berita India, PTI, semalam (22/8/2014).
Sang produser film, Ravinder Ravi, membela film yang memicu kontroversi itu. Namun, dia menolak menanggapi pemblokiran film tersebut.
”Saya mengikuti kasus itu pengadilan, laporan penyelidikan pembunuhan dan menghabiskan banyak waktu dengan Satwant dan keluarga Beant Singh sebelum membuat film,” ujar Ravi, mengacu Satwant dan Beant Singh, pengawal mantan pemimpin India itu.
”Film tentang pembunuhan politik telah di seluruh dunia, jadi mengapa (saya) tidak bisa membuat film pada kasus pembunuhan Indira Gandhi?," tanya dia.
Badan intelijen India telah memperingatkan potensi kerusuhan jika film itu diputar. Film berjudul “Kaum De Heere” atau “Diamonds of The Community” sedianya diluncurkan pada Jumat kemarin.
Film yang memicu kontroversi itu bercerita tentang seorang kaum Sikh yang jadi pengawal menembak mati Indira Gandhi. Aksi itu sebagai balasan atas keputuan pemerintah Indira Gandhi yang mengirim pasukan dalam serangan mematikan di kuil emas.
Masih menurut cerita film itu, Sikh menyatakan, ribuan orang dibunuh ketika tentara memasuki tempat suci kaum Sikhisme di Amritsar untuk mengusir gerilyawan.
Pembunuhan Indira Gandhi telah memicu kekerasan komunal di India. Di mana lebih dari 3 ribu kaum Sikh tewas dalam serangan di seluruh wilayah India.
Badan Pusat Sertifikasi Film India (CBFC) memutuskan untuk menghentikan pemutaran film itu.”Karena (mempertimbangkan) situasi hukum dan ketertiban yang mungkin timbul dari pemutaran film itu,” bunyi pernyataan CBFC seperti dilaporkan kantor berita India, PTI, semalam (22/8/2014).
Sang produser film, Ravinder Ravi, membela film yang memicu kontroversi itu. Namun, dia menolak menanggapi pemblokiran film tersebut.
”Saya mengikuti kasus itu pengadilan, laporan penyelidikan pembunuhan dan menghabiskan banyak waktu dengan Satwant dan keluarga Beant Singh sebelum membuat film,” ujar Ravi, mengacu Satwant dan Beant Singh, pengawal mantan pemimpin India itu.
”Film tentang pembunuhan politik telah di seluruh dunia, jadi mengapa (saya) tidak bisa membuat film pada kasus pembunuhan Indira Gandhi?," tanya dia.
(mas)