PBB Sebut Korban Perang Suriah Dekati 200 Ribu Jiwa
A
A
A
NEW YORK - Badan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB menyampaikan sebuah laporan yang mengejutkan mengenai krisis yang terjadi di Suriah. Dalam laporannya, kepala Badan HAM PBB, Navi Pillay menyatakan, setidaknya 191 ribu orang telah tewas akibat perang di Suriah.
Melansir Channel News Asia, Jumat (22/8/2104), Pilay menyatakan, jumlah korban ini tercatat dari Maret 2011, ketika perang dimulai hingga April 2014. “9.000 anak turut menjadi korban perang di Suriah,” ucap Pillay.
“Kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan telah dilakukan berkali-kali dengan impunitas total di Suriah,” ungkap Pillay. Dia menyayangkan sikap Dewan Kemanan (DK) PBB yang kurang gigih dalam membawa kasus ini ke Mahkamah Pidana Internasional.
Pillay juga mengkritik dunia internasional yang menurutnya seperti mendiamkan kekerasan yang terus menerus terjadi di Irak. Dirinya juga mengecam para pemimpin dunia dengan menyebut mereka tidak memiliki gairah untuk membantu menyelesaikan konflik-konflik yang ada.
“Angka-angka ini mewakili penderitaan yang sangat besar, yang dialami oleh warga Suriah,” papar Pillay. "Ini adalah skandal, bahwa keadaan mereka terluka, yang ditahan, para pengungsi dan mereka yang tewas atau hilang tidak lagi menarik banyak perhatian dunia internasional," katanya.
Pillay mendesak pemerintah di seluruh dunia untuk mengambil langkah-langkah serius untuk menghentikan pertempuran dan mencegah kejahatan terhadap kemanusiaan terus terjadi di Suriah
Melansir Channel News Asia, Jumat (22/8/2104), Pilay menyatakan, jumlah korban ini tercatat dari Maret 2011, ketika perang dimulai hingga April 2014. “9.000 anak turut menjadi korban perang di Suriah,” ucap Pillay.
“Kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan telah dilakukan berkali-kali dengan impunitas total di Suriah,” ungkap Pillay. Dia menyayangkan sikap Dewan Kemanan (DK) PBB yang kurang gigih dalam membawa kasus ini ke Mahkamah Pidana Internasional.
Pillay juga mengkritik dunia internasional yang menurutnya seperti mendiamkan kekerasan yang terus menerus terjadi di Irak. Dirinya juga mengecam para pemimpin dunia dengan menyebut mereka tidak memiliki gairah untuk membantu menyelesaikan konflik-konflik yang ada.
“Angka-angka ini mewakili penderitaan yang sangat besar, yang dialami oleh warga Suriah,” papar Pillay. "Ini adalah skandal, bahwa keadaan mereka terluka, yang ditahan, para pengungsi dan mereka yang tewas atau hilang tidak lagi menarik banyak perhatian dunia internasional," katanya.
Pillay mendesak pemerintah di seluruh dunia untuk mengambil langkah-langkah serius untuk menghentikan pertempuran dan mencegah kejahatan terhadap kemanusiaan terus terjadi di Suriah
(esn)