Dirudal Jet Tempur Israel, 3 Komandan Hamas Tewas
A
A
A
GAZA - Jet tempur Israel menembakkan sejumlah rudal di wilayah Gaza, Palestina. Tiga komandan militer senior Hamas dilaporkan tewas akibat serangan udara militer Israel itu.
Serangan jet tempur Israel diluncurkan setelah menerima informasi dari Shin Bet (Badan Keamanan Israel) terkait keberadaan tiga komandan militer senior Hamas. Dua dari mereka adalah Ra'ad Atar dan Muhammad Abu Smalla.
Seorang komandan senior Hamas lainnya, Muhammad Barhoum, dilaporkan ikut jadi korban tewas ketiga dalam serangan mematikan itu.
”Serangan ini merupakan prestasi intelijen yang sangat signifikan, dan keberhasilan infiltrasi intelijen,” kata sumber keamanan Israel kepada Jerusalem Post, Kamis (21/8/2014).
Abu Smalla, 39, adalah pemimpin paling senior Hamas di Gaza selatan. Jejaknya terendus oleh intelijen Israe yang menyusup ke wilayah Gaza. Dia merupakan anggota senior sayap militer Hamas, Brigade Izzudin al-Qassam, Mohammed Deif.
Samala mulai bergabung dengan al-Qassam awal tahun 1990-an. Dia selama ini berperang langsung dalam melakukan serangan puluhan roket ke wilayah Israel. Dia juga terlibat pembunuhan perwira militer Israel tahun 1994. Kemudian tahun 2004 dia menewaskkan enam tentara Israel dalam terowongan yang dipasang bom.
Smalla juga menjadi salah satu perencana serangan tahun 2006, di mana dua tentara Israel tewas dan seorang lainnya, yakni Gilad Shalit diculik.
Sedangkan Ra'ad Atar, 39, adalah seorang arsitek Hamas yang ahli dalam pembuatan terowongan di Gaza selatan. Atar juga pernah terlibat dalam serangkan serangan di perbatasan Israel-Mesir yang menewaskan empat tentara Israel pada 2004.
Pada bulan Juni 2006, dia juga membunuh dua tentara Israel. ”Sejak itu, dia terlibat dalam memerintah dan mendalangi banyak pemboman,” bunyi pernyataan Shin Bet.
Serangan jet tempur Israel diluncurkan setelah menerima informasi dari Shin Bet (Badan Keamanan Israel) terkait keberadaan tiga komandan militer senior Hamas. Dua dari mereka adalah Ra'ad Atar dan Muhammad Abu Smalla.
Seorang komandan senior Hamas lainnya, Muhammad Barhoum, dilaporkan ikut jadi korban tewas ketiga dalam serangan mematikan itu.
”Serangan ini merupakan prestasi intelijen yang sangat signifikan, dan keberhasilan infiltrasi intelijen,” kata sumber keamanan Israel kepada Jerusalem Post, Kamis (21/8/2014).
Abu Smalla, 39, adalah pemimpin paling senior Hamas di Gaza selatan. Jejaknya terendus oleh intelijen Israe yang menyusup ke wilayah Gaza. Dia merupakan anggota senior sayap militer Hamas, Brigade Izzudin al-Qassam, Mohammed Deif.
Samala mulai bergabung dengan al-Qassam awal tahun 1990-an. Dia selama ini berperang langsung dalam melakukan serangan puluhan roket ke wilayah Israel. Dia juga terlibat pembunuhan perwira militer Israel tahun 1994. Kemudian tahun 2004 dia menewaskkan enam tentara Israel dalam terowongan yang dipasang bom.
Smalla juga menjadi salah satu perencana serangan tahun 2006, di mana dua tentara Israel tewas dan seorang lainnya, yakni Gilad Shalit diculik.
Sedangkan Ra'ad Atar, 39, adalah seorang arsitek Hamas yang ahli dalam pembuatan terowongan di Gaza selatan. Atar juga pernah terlibat dalam serangkan serangan di perbatasan Israel-Mesir yang menewaskan empat tentara Israel pada 2004.
Pada bulan Juni 2006, dia juga membunuh dua tentara Israel. ”Sejak itu, dia terlibat dalam memerintah dan mendalangi banyak pemboman,” bunyi pernyataan Shin Bet.
(mas)