Pemimpin Kudeta Militer Dipilih Jadi PM Thailand
A
A
A
BANGKOK - Pemimpin kudeta militer Jenderal Prayuth Chan-O-Cha resmi dipilih menjadi Perdana Menteri (PM) Thailand oleh junta militer negara itu. Tak seorang pun di kalangan legislatif yang menentang pemilihan panglima militer itu menjadi PM Thailand.
Jenderal Prayuth mengambil alih kekuasaan di Thailand pada 22 Mei 2014 lalu. Kala itu, dia berdalih tindakan militer tersebut untuk mencegah negaranya dari kekauan yang berlarut-larut akibat pertikaian antara kubu pemerintah Thailand pro-Yingluck Shinawatra (PM Thailand sebelumnya) dengan kubu oposisi.
Prayuth setelah resmi dipilih sebagai PM Thailand menyatakan akan menanggalkan seragam militernya. Pemilihan Jenderal Prayuth sebagai PM Thailand oleh junta militer, seperti dikutip AFP, Kamis (21/8/2014) telah mengabaikan rencana pemilihan umum baru sekitar Oktober 2015 mendatang.
Tindakan itu juga mengabaikan permintaan Amerika Serikat dan Uni Eropa agar junta militer mengembalikan demokrasi Thailand.
Prayuth sendiri akan pensiun sebagai panglima militer Thailand pada bulan September 2014 nanti. Dia selama ini dikenal sebagai “musuh” mantan PM Thaksin Shinawatra, yang jadi buronan setelah digulingkan melalui kudeta pada tahun 2006.
Thaksin yang tidak lain merupakan kakak dari Yingluck, melarikan diri pada tahun 2008 untuk menghindari penjara karena tuduhan korupsi.
Namun, penunjukan Prayuth sebagai PM Thailand ini harus disetujui oleh Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej, meskipun persetujuan raja hanya sebagai formalitas.
Jenderal Prayuth mengambil alih kekuasaan di Thailand pada 22 Mei 2014 lalu. Kala itu, dia berdalih tindakan militer tersebut untuk mencegah negaranya dari kekauan yang berlarut-larut akibat pertikaian antara kubu pemerintah Thailand pro-Yingluck Shinawatra (PM Thailand sebelumnya) dengan kubu oposisi.
Prayuth setelah resmi dipilih sebagai PM Thailand menyatakan akan menanggalkan seragam militernya. Pemilihan Jenderal Prayuth sebagai PM Thailand oleh junta militer, seperti dikutip AFP, Kamis (21/8/2014) telah mengabaikan rencana pemilihan umum baru sekitar Oktober 2015 mendatang.
Tindakan itu juga mengabaikan permintaan Amerika Serikat dan Uni Eropa agar junta militer mengembalikan demokrasi Thailand.
Prayuth sendiri akan pensiun sebagai panglima militer Thailand pada bulan September 2014 nanti. Dia selama ini dikenal sebagai “musuh” mantan PM Thaksin Shinawatra, yang jadi buronan setelah digulingkan melalui kudeta pada tahun 2006.
Thaksin yang tidak lain merupakan kakak dari Yingluck, melarikan diri pada tahun 2008 untuk menghindari penjara karena tuduhan korupsi.
Namun, penunjukan Prayuth sebagai PM Thailand ini harus disetujui oleh Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej, meskipun persetujuan raja hanya sebagai formalitas.
(mas)