Negoisasi Palestina-Israel Butuh Waktu Panjang
A
A
A
KAIRO - Proses negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Palestina yang sudah berlangsung sepanjang pekan belum menampakan hasil positif. Kedua pihak masih memegang teguh syarat yang mereka ajukan, tanpa ada tanda-tanda salah satu pihak akan mengalah.
Melansir CNN, Selasa (19/8/2014), ketua delegasi Palestina, Azzam al-Ahmed menegaskan, negoisasi dengan Israel masih menemui jalan buntu. Sejatinya negoisasi ini akan berakhir saat gencatan senjata antara kedua pihak berakhir esok hari.
“Kami harapkan setiap detik yang berlalu dalam 24 jam ke depan akan digunakan sebaik-sebaiknya guna tercapainya kesepakatan gencatan senjata. Jika tidak, maka kekerasan akan kembali pecah di Gaza,” ucap al-Ahmed.
Beberapa pengamat menyatakan, untuk bisa mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Palestina dibutuhkan waktu lebih panjang. Satu pekan tidak akan cukup untuk bisa menyelesaikan konflik yang sudah berlangsung, terlebih upaya gencatan serupa pernah terjadi tahun 2012 lalu dan hanya bertahan selama dua tahun.
Di satu sisi, Israel masih tetap bersikeras dengan alasan kemanan mereka, seperti yang diutarakan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Dirinya menegaskan tidak ada gencatan senjata bisa kebutuhan akan kemanan Israel belum terpenuhi.
Di sisi lain, pihak Palestina masih berpegang teguh pada syarat, bahwa Israel harus menghentikan blokade di Gaza agar gencatan senjata dapat terlaksana. Sebuah syarat yang selalu ditolak mentah-mentah oleh pihak Israel.
Melansir CNN, Selasa (19/8/2014), ketua delegasi Palestina, Azzam al-Ahmed menegaskan, negoisasi dengan Israel masih menemui jalan buntu. Sejatinya negoisasi ini akan berakhir saat gencatan senjata antara kedua pihak berakhir esok hari.
“Kami harapkan setiap detik yang berlalu dalam 24 jam ke depan akan digunakan sebaik-sebaiknya guna tercapainya kesepakatan gencatan senjata. Jika tidak, maka kekerasan akan kembali pecah di Gaza,” ucap al-Ahmed.
Beberapa pengamat menyatakan, untuk bisa mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Palestina dibutuhkan waktu lebih panjang. Satu pekan tidak akan cukup untuk bisa menyelesaikan konflik yang sudah berlangsung, terlebih upaya gencatan serupa pernah terjadi tahun 2012 lalu dan hanya bertahan selama dua tahun.
Di satu sisi, Israel masih tetap bersikeras dengan alasan kemanan mereka, seperti yang diutarakan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Dirinya menegaskan tidak ada gencatan senjata bisa kebutuhan akan kemanan Israel belum terpenuhi.
Di sisi lain, pihak Palestina masih berpegang teguh pada syarat, bahwa Israel harus menghentikan blokade di Gaza agar gencatan senjata dapat terlaksana. Sebuah syarat yang selalu ditolak mentah-mentah oleh pihak Israel.
(esn)