Telepon Hillary Clinton Disadap Intelijen Jerman
A
A
A
BERLIN - Agen Dinas Rahasia Jerman diketahui menguping panggilan telepon Hillary Clinton saat dia aktif sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS). Demikian laporan media Jerman, Süddeutsche Zeitung (SZ), Jumat.
Dokumen soal penyadapan itu sudah ada di tangan CIA. Tetapi sumber pemerintah Jerman mengatakan, dari tiga laporan, penyadapan hanya dilakukan sekali saja.
Berlin dan Washington selama ini berselisih atas skandal penyadapan. Di mana, intelijen AS pernah menyadap ponsel Kanselir Jerman, Angela Merkel. Puncaknya, Kepala CIA di Jerman diusir bulan lalu setelah intelijen Jerman menjadi agen ganda.
Laporan media Jerman itu, tidak mengungkapkan kapan penyadapan percakapan telepon Hillary Clinton yang disadap agen Dinas Rahasia Jerman. Namun, pengganti Hillary, yakni John Kerry diyakini akan menjadikan kasus ini sebagai masalah baru untuk dibahas dengan Menlu Jerman, Frank-Walter Steinmeier.
“Penyadapan pada (Hillary) Clinton bukan kasus terisolasi. Pemerintah Jerman rupanya memberikan izin untuk memata-matai tiap anggota NATO, meskipun tidak jelas siapa saja sekutu NATO yang jadi target penyadapan,” tulis media Jerman itu.
Dokumen soal penyadapan itu sudah ada di tangan CIA. Tetapi sumber pemerintah Jerman mengatakan, dari tiga laporan, penyadapan hanya dilakukan sekali saja.
Berlin dan Washington selama ini berselisih atas skandal penyadapan. Di mana, intelijen AS pernah menyadap ponsel Kanselir Jerman, Angela Merkel. Puncaknya, Kepala CIA di Jerman diusir bulan lalu setelah intelijen Jerman menjadi agen ganda.
Laporan media Jerman itu, tidak mengungkapkan kapan penyadapan percakapan telepon Hillary Clinton yang disadap agen Dinas Rahasia Jerman. Namun, pengganti Hillary, yakni John Kerry diyakini akan menjadikan kasus ini sebagai masalah baru untuk dibahas dengan Menlu Jerman, Frank-Walter Steinmeier.
“Penyadapan pada (Hillary) Clinton bukan kasus terisolasi. Pemerintah Jerman rupanya memberikan izin untuk memata-matai tiap anggota NATO, meskipun tidak jelas siapa saja sekutu NATO yang jadi target penyadapan,” tulis media Jerman itu.
(mas)