Puji Perang di Gaza, Wanita Israel Buru Sperma Tentara IDF
A
A
A
HAIFA - Para wanita Israel tertarik memiliki anak dari sperma para tentara pertahanan Israel (IDF). Mereka memuji aksi para tentara IDF yang berperang di Gaza, Palestina, melawan kelompok Hamas.
Jumlah permintaan donasi sperma di sebuah rumah sakit di Haifa, Israel, dilaporkan melonjak. Para wanita menginginkan sumbangan sperma dari para tentara IDF.
Bagi para wanita Israel, para tentara IDF dianggap pejuang yang berhasil menjalankan misi yang bernama “OperationProtective Edge”. Mereka mengabaikan kubu warga Gaza, di mana lebih dari 1.900-an orang tewas selama perang tersebut.
Pihak Haifa Rambam Medical Centre mengatakan, bahwa dari 60 wanita yang mendatangi bank sperma untuk mencari donor setiap bulannya, hampir setengah dari mereka telah meminta donor sperma yang berasal dari tentara IDF.
Para wanita Israel mendambakan keturunan dari pria yang berlatar belakang prajurit tempur.
”Para wanita mendambakan donor yang ideal dan ayah dari anak masa depan mereka. Hal ini menyentuh pada karakter si pendonor, dan militer tampaknya menunjukkan sesuatu tentang seseorang (yang didambakan),” kata kepala bank sperma Rumah Sakit Haifa, Dina Aminpour.
”Tampaknya, operasi militer (di Gaza) dan cerita-cerita rakyat Israel baru-baru ini (soal IDF) telah memotivasi orang-orang yang meminta sumbangan (sperma),” lanjut dia, seperti dikutip IB Times, kemarin (10/8/2014).
“Seorang pria yang melayani di bidang militer dalam peran tempurnya diasumsikan memiliki karakter yang mengesankan, yang menegaskan aspirasi genetik dari wanita,” imbuh Aminpour.
Masalah dengan kualitas sperma telah menyebabkan Israel kekurangan donatur sperma. Profesor Shachar Kol, yang menjalankan klinik inseminasi buatan di Rambam membenarkannya. ”Rata-rata, hanya 10 persen dari pendonor potensial yang diterima,” katanya.
Jumlah permintaan donasi sperma di sebuah rumah sakit di Haifa, Israel, dilaporkan melonjak. Para wanita menginginkan sumbangan sperma dari para tentara IDF.
Bagi para wanita Israel, para tentara IDF dianggap pejuang yang berhasil menjalankan misi yang bernama “OperationProtective Edge”. Mereka mengabaikan kubu warga Gaza, di mana lebih dari 1.900-an orang tewas selama perang tersebut.
Pihak Haifa Rambam Medical Centre mengatakan, bahwa dari 60 wanita yang mendatangi bank sperma untuk mencari donor setiap bulannya, hampir setengah dari mereka telah meminta donor sperma yang berasal dari tentara IDF.
Para wanita Israel mendambakan keturunan dari pria yang berlatar belakang prajurit tempur.
”Para wanita mendambakan donor yang ideal dan ayah dari anak masa depan mereka. Hal ini menyentuh pada karakter si pendonor, dan militer tampaknya menunjukkan sesuatu tentang seseorang (yang didambakan),” kata kepala bank sperma Rumah Sakit Haifa, Dina Aminpour.
”Tampaknya, operasi militer (di Gaza) dan cerita-cerita rakyat Israel baru-baru ini (soal IDF) telah memotivasi orang-orang yang meminta sumbangan (sperma),” lanjut dia, seperti dikutip IB Times, kemarin (10/8/2014).
“Seorang pria yang melayani di bidang militer dalam peran tempurnya diasumsikan memiliki karakter yang mengesankan, yang menegaskan aspirasi genetik dari wanita,” imbuh Aminpour.
Masalah dengan kualitas sperma telah menyebabkan Israel kekurangan donatur sperma. Profesor Shachar Kol, yang menjalankan klinik inseminasi buatan di Rambam membenarkannya. ”Rata-rata, hanya 10 persen dari pendonor potensial yang diterima,” katanya.
(mas)