Obama dan Raja Yordania Bahas Krisis Timur Tengah
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama dan Raja Yordania, Abdullah II dilaporkan melakukan pembicaraan melalui telepon, semalam. Kedua pemimpin negara itu membahas mengenai perkembangan krisis di Timur Tengah.
Melansir Al Arabiya, Sabtu (9/8/2014), salah satu fokus pembahasan kedua pemimpin itu adalah sepak terjang militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang dianggap sudah sangat mengkhawatirkan. AS Sebelumnya menyatakan, serangan ISIS di Irak dapat membawa itu menuju bencana Kemanusiaan.
Dalam pembicaraan itu, Abdullah II dan Obama mendesak adanya pengiriman bantuan kemanusiaan ke Irak. “Kedua pemimpin negara sepakat bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan kepada rakyat Irak harus dilakukan secepatnya,” ungkap pihak Gedung Putin dalam sebuah pernyataan.
Di lain sisi, Yordania juga merupakan salah satu negara yang mendapat ancaman langsung dari ISIS. Posisi mereka yang berdekatan dengan Irak, membuat Yordania rawan menjadi negara berikutnya yang akan di invasi oleh ISIS.
Abdullah II dan Obama juga membahas mengenai kelanjutan krisis yang terjadi di Gaza. Kedua pemimpin negara itu menyerukan kepada kedua belah pihak untuk menghentikan serangan dan kembali ke meja perundingan.
Melansir Al Arabiya, Sabtu (9/8/2014), salah satu fokus pembahasan kedua pemimpin itu adalah sepak terjang militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang dianggap sudah sangat mengkhawatirkan. AS Sebelumnya menyatakan, serangan ISIS di Irak dapat membawa itu menuju bencana Kemanusiaan.
Dalam pembicaraan itu, Abdullah II dan Obama mendesak adanya pengiriman bantuan kemanusiaan ke Irak. “Kedua pemimpin negara sepakat bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan kepada rakyat Irak harus dilakukan secepatnya,” ungkap pihak Gedung Putin dalam sebuah pernyataan.
Di lain sisi, Yordania juga merupakan salah satu negara yang mendapat ancaman langsung dari ISIS. Posisi mereka yang berdekatan dengan Irak, membuat Yordania rawan menjadi negara berikutnya yang akan di invasi oleh ISIS.
Abdullah II dan Obama juga membahas mengenai kelanjutan krisis yang terjadi di Gaza. Kedua pemimpin negara itu menyerukan kepada kedua belah pihak untuk menghentikan serangan dan kembali ke meja perundingan.
(esn)