Rusia Harus Tarik Pasukan dari Perbatasan
A
A
A
KIEV - NATO mengeluarkan pernyataan yang cukup keras terkait adanya kabar mobilisasi pasukan Rusia di perbatasan Ukraina timur. Mereka mendesak Rusia untuk segera menarik mundur pasukan mereka dari wilayah perbatasan.
Melansir VOA, Jumat (8/8/2014), Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen menyerukan Rusia untuk segera menarik diri dari konflik yang terjadi di Ukraina. Menurutnya, kehadiran pasukan Rusia bisa memperkeruh situasi di Ukraina.
“Rusia harus mundur dari krisis ini, mereka harus menarik pasukan mereka dari perbatsan dan jangan menggunakan alasan pengiriman pasukan perdamaian untuk memulai sebuah pertempuran,” ungkap Rasmussen.
Pernyataan tersebut mengacu pada laporan kemungkinan adanya pengiriman pasukan Rusia ke Ukraina timur sebagai pasukan penjaga perdamaian dan rombongan tim kemanusiaa. NATO sebelumnya menuduh Rusia mengumpulkan pasukan di perbatsan untuk melakukan serangan darat ke Ukraina. (Baca:NATO: Rusia Mungkin Akan Invasi Ukraina)
“Rusia tidak mencoba untuk menstabilkan kondisi di wilayah Ukraina, mereka (Rusia) terus mengguncang wilayah tersebut dengan terus mendukung gerakan pasukan separatis,” Rasmussen menambahkan.
Sebelumnya, NATO menduga setidaknya ada 20 ribu pasukan Rusia yang berada di perbatasan yang dibantah langsung oleh pihak Rusia. Menurut pemerintah Rusia, mustahil untuk membolisasi puluhan ribu pasukan tanpa diketahui anggota
Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) yang ditempatkan di perbatasan.
Melansir VOA, Jumat (8/8/2014), Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen menyerukan Rusia untuk segera menarik diri dari konflik yang terjadi di Ukraina. Menurutnya, kehadiran pasukan Rusia bisa memperkeruh situasi di Ukraina.
“Rusia harus mundur dari krisis ini, mereka harus menarik pasukan mereka dari perbatsan dan jangan menggunakan alasan pengiriman pasukan perdamaian untuk memulai sebuah pertempuran,” ungkap Rasmussen.
Pernyataan tersebut mengacu pada laporan kemungkinan adanya pengiriman pasukan Rusia ke Ukraina timur sebagai pasukan penjaga perdamaian dan rombongan tim kemanusiaa. NATO sebelumnya menuduh Rusia mengumpulkan pasukan di perbatsan untuk melakukan serangan darat ke Ukraina. (Baca:NATO: Rusia Mungkin Akan Invasi Ukraina)
“Rusia tidak mencoba untuk menstabilkan kondisi di wilayah Ukraina, mereka (Rusia) terus mengguncang wilayah tersebut dengan terus mendukung gerakan pasukan separatis,” Rasmussen menambahkan.
Sebelumnya, NATO menduga setidaknya ada 20 ribu pasukan Rusia yang berada di perbatasan yang dibantah langsung oleh pihak Rusia. Menurut pemerintah Rusia, mustahil untuk membolisasi puluhan ribu pasukan tanpa diketahui anggota
Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) yang ditempatkan di perbatasan.
(esn)