Hamas-Israel Bertemu, Bahas Gencatan Senjata
A
A
A
KAIRO - Gencatan senjata kemanusiaan selama 72 jam yang dimulai sejak kemarin dianggap sebagai pintu masuk untuk menuju ke tahap selanjutnya. Hamas dan Israel dikabarkan sudah siap duduk satu meja untuk membahas gencatan senjata sebenarnya.
Delegasi Hamas dan Israel, seperti dilansi Al Jazeera, Rabu (6/8/2014) dilaporkan sudah berada di Kairo, Mesir untuk membahas hal ini. Keduanya dikabarkan sudah mendarat di Mesir tak lama setelah gencatan senjata 72 jam disepakati.
“Selama gencatan senjata 72 jam, akan ada delegasi dari Israel datang ke Kairo. Akan ada negoisasi tidak langsung antara pihak kami dan Israel mengenai gencatan senjata dan mengenai blokade Israel di Gaza serta tuntutan Palestina lainnya,” ungkap Osama Hamdan, seorang pemimpin senior Hamas.
Hamdam berharap, Israel dapat menahan diri selama gencatan senjata dilangsungkan, setiap pelanggaran bisa berakibat fatal. Sementara itu di pihak Israel sendiri mereka menegaskan akan menghormati gencatan senjata ini dan siap duduk satu meja dengan perwakilan Hamas.
“Israel siap menyelesaikan semua masalah ini di atas meja perundingan,” ucap Mark Regev, juru bicara perdana menteri Israel. Menurutnya, bila memang perbicangan ini bisa membawa kedamaian dan keamanan bagi warga Israel, maka dengan senang hati Israel akan mengikutinya.
Gencatan senjata kali ini bisa dibilang gencatan senjata paling lama yang pernah terjadi antara Hamas dan Israel semenjak Israel melakukan agresi militernya ke Gaza 8 Juli lalu. Dunia internasional sendiri memuji langkah-langkah yang diambil oleh kedua belah pihak.
Delegasi Hamas dan Israel, seperti dilansi Al Jazeera, Rabu (6/8/2014) dilaporkan sudah berada di Kairo, Mesir untuk membahas hal ini. Keduanya dikabarkan sudah mendarat di Mesir tak lama setelah gencatan senjata 72 jam disepakati.
“Selama gencatan senjata 72 jam, akan ada delegasi dari Israel datang ke Kairo. Akan ada negoisasi tidak langsung antara pihak kami dan Israel mengenai gencatan senjata dan mengenai blokade Israel di Gaza serta tuntutan Palestina lainnya,” ungkap Osama Hamdan, seorang pemimpin senior Hamas.
Hamdam berharap, Israel dapat menahan diri selama gencatan senjata dilangsungkan, setiap pelanggaran bisa berakibat fatal. Sementara itu di pihak Israel sendiri mereka menegaskan akan menghormati gencatan senjata ini dan siap duduk satu meja dengan perwakilan Hamas.
“Israel siap menyelesaikan semua masalah ini di atas meja perundingan,” ucap Mark Regev, juru bicara perdana menteri Israel. Menurutnya, bila memang perbicangan ini bisa membawa kedamaian dan keamanan bagi warga Israel, maka dengan senang hati Israel akan mengikutinya.
Gencatan senjata kali ini bisa dibilang gencatan senjata paling lama yang pernah terjadi antara Hamas dan Israel semenjak Israel melakukan agresi militernya ke Gaza 8 Juli lalu. Dunia internasional sendiri memuji langkah-langkah yang diambil oleh kedua belah pihak.
(esn)