Bentrok di Perbatasan Libanon-Suriah, 8 Tewas
A
A
A
BAALBEK - Delapan tentara Libanon dikabarkan tewas dalam sebuah bentrokan dengan kelompok bersenjata di wilayah perbatasan Libanon dengan Suriah. Bentrokan terjadi setelah tentara Libanon menangkap seorang militan Suriah.
Melansir Channel News Asia, Minggu (3/8/2014), serangan itu sendiri terjadi semalam, tak lama setelah pasukan Libanon menangkap Imad Ahmed Juma yang mengaku sebagai anggota front al-Nusra, sebuah kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaeda.
"Unit Angkatan Darat melanjutkan operasi militer di wilayah Arsal dan sekitarnya dari Sabtu malam hingga Minggu pagi. Militer mengejar dan menangkap anggota kelompok-kelompok bersenjata," ungkap militer Libanon dalam sebuah pernyataan.
“Selama pertempuran dengan kelompok bersenjata, tentara kehilangan delapan anggotanya dan sejumlah orang lain menderita luka-luka," pernyataan tersebut menambahkan. Menurut militer Libanon, kelompok bersenjata menggunakan peluncur mortir dalam bentrokan itu.
“Sejumlah pria bersenjata marah atas penangkapan Juma, mereka mengelilingi pos-pos pemeriksaan militer di wilayah tersebut sebelum membuka tembakan ke arah pasukan dan menyerbu sebuah pos polisi di kota Arsal,” ucap pihak kemanan setempat.
Semenatara itu, dua warga sipil dilaporkan tewas dalam penyerbuan terhadap sebuah pos polisi, dan media lokal mengatakan kelompok itu juga berhasil membawa beberapa anggota polisi untuk dijadikan sandera. Pihak polisi setempat masih bungkam terhadap penculikan anggota mereka.
Melansir Channel News Asia, Minggu (3/8/2014), serangan itu sendiri terjadi semalam, tak lama setelah pasukan Libanon menangkap Imad Ahmed Juma yang mengaku sebagai anggota front al-Nusra, sebuah kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaeda.
"Unit Angkatan Darat melanjutkan operasi militer di wilayah Arsal dan sekitarnya dari Sabtu malam hingga Minggu pagi. Militer mengejar dan menangkap anggota kelompok-kelompok bersenjata," ungkap militer Libanon dalam sebuah pernyataan.
“Selama pertempuran dengan kelompok bersenjata, tentara kehilangan delapan anggotanya dan sejumlah orang lain menderita luka-luka," pernyataan tersebut menambahkan. Menurut militer Libanon, kelompok bersenjata menggunakan peluncur mortir dalam bentrokan itu.
“Sejumlah pria bersenjata marah atas penangkapan Juma, mereka mengelilingi pos-pos pemeriksaan militer di wilayah tersebut sebelum membuka tembakan ke arah pasukan dan menyerbu sebuah pos polisi di kota Arsal,” ucap pihak kemanan setempat.
Semenatara itu, dua warga sipil dilaporkan tewas dalam penyerbuan terhadap sebuah pos polisi, dan media lokal mengatakan kelompok itu juga berhasil membawa beberapa anggota polisi untuk dijadikan sandera. Pihak polisi setempat masih bungkam terhadap penculikan anggota mereka.
(esn)