Militan Mengamuk, 100 Tewas di China
A
A
A
XINJIANG - Pemerintah China pada Minggu (3/8/2014) menyatakan, setidaknya 100 orang tewas akibat serangan kelompok militan di wilayah Xinjiang, China. Korban terdiri dari warga sipil, polisi, dan pejabat setempat.
Melansir Reuters, 59 orang yang diduga anggota militan di Xinjiang berhasil dilumpukan oleh pasukan kemanan di wilayah Shache county, di Xinjiang selatan . Sementara 200 orang lainnya berhasil ditangkap. Menurut pihak pemerintah setempat, ini adalah serangan terburuk yang pernah terjadi di wilayah mereka.
"Ini adalah insiden serangan militan paling serius. Para militan telah terhubung baik dengan jaringan dalam negeri, maupun luar negeri. Serangan ini sendiri sangat terorganisir, terencana, dan jahat," ungkap Pemerintah Xinjiang.
“Para militan menyerang kantor polisi dan kantor pemerintah di kota Elixku. Mereka lalu berpindah lokasi ke kota Huandi, di mana banyak warga sipil yang menjadi target serangan mereka,” pemerintah Xinjiang menambahkan.
Menurut pernyataan pemerintah setempat, pihak kepolisian berhasil menyita pedang, kampak, dan spanduk yang menyerukan agar seluruh warga muslim di Xinjiang untuk melalukan jihad. Xinjiang sendiri merupakan rumah bagi warga muslim Uighur, yang terkucilkan oleh pemerintah pusat China.
Namun, beberapa pihak bertanya-tanya, mengapa pemerintah setempat baru memberitahukan mengenai insiden ini setelah beberapa hari berlalu. Insiden penyerangan ini sendiri sebenarnya terjadi akhir Juli lalu.
Pemerintah setempat memang terkenal sering menutupi berita-berita semacam ini kepada khalayak luas. Bahkan, media-media asing dan lokal pun kesulitan untuk melakukan peliputan di wilayah tersebut.
Melansir Reuters, 59 orang yang diduga anggota militan di Xinjiang berhasil dilumpukan oleh pasukan kemanan di wilayah Shache county, di Xinjiang selatan . Sementara 200 orang lainnya berhasil ditangkap. Menurut pihak pemerintah setempat, ini adalah serangan terburuk yang pernah terjadi di wilayah mereka.
"Ini adalah insiden serangan militan paling serius. Para militan telah terhubung baik dengan jaringan dalam negeri, maupun luar negeri. Serangan ini sendiri sangat terorganisir, terencana, dan jahat," ungkap Pemerintah Xinjiang.
“Para militan menyerang kantor polisi dan kantor pemerintah di kota Elixku. Mereka lalu berpindah lokasi ke kota Huandi, di mana banyak warga sipil yang menjadi target serangan mereka,” pemerintah Xinjiang menambahkan.
Menurut pernyataan pemerintah setempat, pihak kepolisian berhasil menyita pedang, kampak, dan spanduk yang menyerukan agar seluruh warga muslim di Xinjiang untuk melalukan jihad. Xinjiang sendiri merupakan rumah bagi warga muslim Uighur, yang terkucilkan oleh pemerintah pusat China.
Namun, beberapa pihak bertanya-tanya, mengapa pemerintah setempat baru memberitahukan mengenai insiden ini setelah beberapa hari berlalu. Insiden penyerangan ini sendiri sebenarnya terjadi akhir Juli lalu.
Pemerintah setempat memang terkenal sering menutupi berita-berita semacam ini kepada khalayak luas. Bahkan, media-media asing dan lokal pun kesulitan untuk melakukan peliputan di wilayah tersebut.
(esn)