Sebelum Gencatan Senjata, Israel Tewaskan 16 Rakyat Gaza
A
A
A
GAZA - Sebelum gencatan senjata antara Hamas dan Israel selama 72 jam atau tiga hari mulai berlaku hari ini (1/8/2014), serangan militer Israel di Gaza menewaskan 16 orang.
Serangan itu dilakukan Israel dengan tank dan pesawat tempur. Serangan mematikan Israel itu terjadi di wilayah Jalur Gaza selatan.
Sementara itu, Angkatan Pertahanan Israel (IDF), mengatakan bahwa lima tentaranya tewas oleh tembakan mortir di dekat perbatasan Gaza, Kamis. “Enam roket dicegat oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome sebelum gencatan senjata,” bunyi pernyataan IDF.
Setelah serangan itu, Amerika Serikat (AS) dan PBB mengumumkan bahwa Israel dan Hamas setuju untuk gencatan senjata selama 72 jam di Gaza. Kesepakatan itu berlaku mulai pagi ini dengan alasan kemanusiaan. (Baca: Israel dan Hamas Gencatan Senjata 72 Jam)
Dalam pernyataan bersama, AS dan PBB mengatakan, mereka telah mendapat konfirmasi bahwa semua pihak yang terlibat dalam konflik telah sepakat untuk gencatan senjata tanpa syarat. Mereka juga akan negosiasi soal gencatan senjata tahap selanjutnya.
Pernyataan gencatan senjata itu dirilis di New Delhi, India, di mana Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, sedang bertemu dengan pejabat India.
Kerry berharap, gencatan senjata bisa terus berlangsung di Gaza. Namun, dia menolak kapan prediksi itu akan terjadi.”Amerika Serikat tetap berharap bahwa (gencatan senjata seterusnya) itu dapat dicapai, dan lebih cepat lebih baik,” ujarnya, seperti dikutip Reuters.
Serangan itu dilakukan Israel dengan tank dan pesawat tempur. Serangan mematikan Israel itu terjadi di wilayah Jalur Gaza selatan.
Sementara itu, Angkatan Pertahanan Israel (IDF), mengatakan bahwa lima tentaranya tewas oleh tembakan mortir di dekat perbatasan Gaza, Kamis. “Enam roket dicegat oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome sebelum gencatan senjata,” bunyi pernyataan IDF.
Setelah serangan itu, Amerika Serikat (AS) dan PBB mengumumkan bahwa Israel dan Hamas setuju untuk gencatan senjata selama 72 jam di Gaza. Kesepakatan itu berlaku mulai pagi ini dengan alasan kemanusiaan. (Baca: Israel dan Hamas Gencatan Senjata 72 Jam)
Dalam pernyataan bersama, AS dan PBB mengatakan, mereka telah mendapat konfirmasi bahwa semua pihak yang terlibat dalam konflik telah sepakat untuk gencatan senjata tanpa syarat. Mereka juga akan negosiasi soal gencatan senjata tahap selanjutnya.
Pernyataan gencatan senjata itu dirilis di New Delhi, India, di mana Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, sedang bertemu dengan pejabat India.
Kerry berharap, gencatan senjata bisa terus berlangsung di Gaza. Namun, dia menolak kapan prediksi itu akan terjadi.”Amerika Serikat tetap berharap bahwa (gencatan senjata seterusnya) itu dapat dicapai, dan lebih cepat lebih baik,” ujarnya, seperti dikutip Reuters.
(mas)