Khamenei Serukan Akhir Riwayat Israel
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyerukan referendum bagi warga Arab dan Yahudi yang tinggal di Israel untuk mengakhiri keberadaan negara Israel.
Menurutnya, referendum itu bisa dilakukan, karena penduduk Israel mayoritas warga asli Palestina. Perlawanan dengan senjata untuk mengakhiri riwayat Isarel, kata dia, memungkinan.
Khamenei dan pendahulunya Ayatollah Rouhollah Khomeini selama bertahun-tahun secara lantang menyerukan diakhirinya negara Israel. Itu merupakan komentar pertaama Khameni sejak Israel menginvasi Gaza pada 8 Juli 2014.
”Ada cara yang logis dan praktis untuk tujuan ini, yaitu bagi orang-orang yang tinggal dan berada di sana untuk memilih pemerintah pilihan mereka melalui referendum. Itu akan menjadi akhir dari rezim palsu (Israel),” kata Khamenei dalam pidato di hadapan mahasiswa, di Teheran, kemarin, seperti dikutip Daily Star, Kamis (24/7/2014).
“Sambil menunggu untuk mengakhiri rezim pembunuh berdarah dingin ini, perlawanan bersenjata perkasa adalah satu-satunya cara untuk menghadapinya,” ujarnya.
Khamenei menegaskan, seruannya itu untuk mengakhiri rezim Israel, bukan untuk membunuh orang-orang Yahudi. ”Pemusnahan Israel adalah satu-satunya obat yang nyata, tetapi itu tidak berarti menghancurkan orang-orang Yahudi di wilayah ini,” kata Khamenei yang juga dilansir di situs resminya.
Menurutnya, referendum itu bisa dilakukan, karena penduduk Israel mayoritas warga asli Palestina. Perlawanan dengan senjata untuk mengakhiri riwayat Isarel, kata dia, memungkinan.
Khamenei dan pendahulunya Ayatollah Rouhollah Khomeini selama bertahun-tahun secara lantang menyerukan diakhirinya negara Israel. Itu merupakan komentar pertaama Khameni sejak Israel menginvasi Gaza pada 8 Juli 2014.
”Ada cara yang logis dan praktis untuk tujuan ini, yaitu bagi orang-orang yang tinggal dan berada di sana untuk memilih pemerintah pilihan mereka melalui referendum. Itu akan menjadi akhir dari rezim palsu (Israel),” kata Khamenei dalam pidato di hadapan mahasiswa, di Teheran, kemarin, seperti dikutip Daily Star, Kamis (24/7/2014).
“Sambil menunggu untuk mengakhiri rezim pembunuh berdarah dingin ini, perlawanan bersenjata perkasa adalah satu-satunya cara untuk menghadapinya,” ujarnya.
Khamenei menegaskan, seruannya itu untuk mengakhiri rezim Israel, bukan untuk membunuh orang-orang Yahudi. ”Pemusnahan Israel adalah satu-satunya obat yang nyata, tetapi itu tidak berarti menghancurkan orang-orang Yahudi di wilayah ini,” kata Khamenei yang juga dilansir di situs resminya.
(mas)