Mantan Wamenhan Israel Dukung Penghentian Agresi di Gaza
A
A
A
YARUSALEM - Sebuah pernyataan yang sedikit kontradiktif diluncurkan oleh mantan Wakil Menteri Pertahanan Israel, Efraim Sneh. Dirinya mendesak agresi dan pendudukan Israel di jalur Gaza dan Tepi Barat harus segera dihentikan.
Melansir RIANOVOSTI, Rabu (23/7/2014), pernyataan ini adalah hal yang tidak biasa dikeluarkan oleh mantan atau para pejabat Israel. Mayoritas dari mereka umumnya mendukung agresi dan pendudukan Israel di jalur Gaza dan Tepi Barat.
"Saya mendukung upaya untuk mengakhiri pendudukan kami (Israel) di Tepi Barat melalui jalan negosiasi dengan pihak Palestina," ungkap Sneh saat mengahdiri sebuah forum konferensi Kebijakan Israel semalam.
Tetapi, dia juga menyatakan, konflik dengan Hamas adalah murni peperangan dan tidak ada hubungan dengan rencana pendudukan dan pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina oleh Israel.
Sneh juga mengakui, bahwa pemerintah di negaranya didorong oleh sebuah ideologi yang tidak akan mengakui hak Palestina untuk hidup. Sebuah idelogi di mana mereka merasa harus mengambil alih semua yang ada.
"Masalahnya adalah, untuk sebagian besar dalam koalisi pemerintah, isu yang paling penting adalah untuk memperluas pemukiman dan menjaga kendali kita atas Tepi Barat selamanya. Ini adalah ideologi mereka, mereka percaya akan hal itu,” ucapnya.
Melansir RIANOVOSTI, Rabu (23/7/2014), pernyataan ini adalah hal yang tidak biasa dikeluarkan oleh mantan atau para pejabat Israel. Mayoritas dari mereka umumnya mendukung agresi dan pendudukan Israel di jalur Gaza dan Tepi Barat.
"Saya mendukung upaya untuk mengakhiri pendudukan kami (Israel) di Tepi Barat melalui jalan negosiasi dengan pihak Palestina," ungkap Sneh saat mengahdiri sebuah forum konferensi Kebijakan Israel semalam.
Tetapi, dia juga menyatakan, konflik dengan Hamas adalah murni peperangan dan tidak ada hubungan dengan rencana pendudukan dan pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina oleh Israel.
Sneh juga mengakui, bahwa pemerintah di negaranya didorong oleh sebuah ideologi yang tidak akan mengakui hak Palestina untuk hidup. Sebuah idelogi di mana mereka merasa harus mengambil alih semua yang ada.
"Masalahnya adalah, untuk sebagian besar dalam koalisi pemerintah, isu yang paling penting adalah untuk memperluas pemukiman dan menjaga kendali kita atas Tepi Barat selamanya. Ini adalah ideologi mereka, mereka percaya akan hal itu,” ucapnya.
(esn)