Lintasi Langit Suriah, Malaysia Airlines Dihujat Publik
A
A
A
KUALA LUMPUR - Belum reda tragedi pesawat MH370 dan MH17, pesawat Malaysia Airlines MH4 tertangkap radar melintasi langit Suriah yang sedang dilanda konflik. Pihak Malaysia Airlines pun menuai hujatan publik karena dianggap ingin mengulang tragedi.
Pesawat MH4 diketahui melintasi zona udara Suriah pada Minggu lalu. Hal itu terungkap dari kicauan Twitter pengelola lama Flightradar24 yang pertama kali melaporkan kejanggalan penerbangan MH4, yang dilansir Senin kemarin.
”Sejauh yang kita lihat # MH4 adalah satu-satunya penerbangan lintas benua, dan melintasi lebih dari wilayah Suriah,” bunyi kicauan situs itu. Laporan tersebut menyatakan, bahwa pesawat MH4 terbang melintasi langit Suriah dan Turki.
Pesawat MH4 terbang dari London ke Kuala Lumpur Minggu. Namun, rute pesawat itu dialihkan melintasi wilayah udara Suriah, menyusul tragedi pesawat MH17 di Ukraina tiga hari sebelumnya.
Hujatan publik pun bermunculan di media sosial. ”Apa yang salah dengan orang-orang ?! Malaysia kini terbang di atas (wilayah) Suriah,” bunyi salah satu kicauan pengguna Twitter, seperti dikutip Malaysian Insider, Selasa (22/7/2014).
”Mau kehilangan pesawat lain?,” tanya pengguna Twitter lain menyindir rangkaian tragedi yang dialami Malaysia Airlines. Hujatan publik itu wajar, mengingat wilayah Suriah yang dilanda konflik sejak 2011 hingga sekarang belum reda.
Namun, pihak Malaysia Airlines membela diri. Menurut mereka rute yang melintasi langit Suriah atas rekomendasi Organisasi Penerbangan Sipil (ICAO) yang bernaung di bawah PBB.
”Sesuai pemberitahuan untuk penerbang yang dikeluarkan oleh Otoritas Penerbangan Sipil Suriah, bahwa wilayah udara Suriah tidak tunduk pada pembatasan. Setiap saat, MH004 berada di wilayah udara yang disetujui oleh ICAO,” bunyi pernyataan Malaysia Airlines.
Kepala International Air Transport Association (IATA) Tony Tyler, membela pihak Malaysia Airlines. Dia juga mengutuk kejahatan yang menyebabkan tragedi MH17 di Ukraina timur.
”Pemerintah dan penyedia layanan navigasi udara menginformasikan, bahwa penerbangan bisa melintasi rute itu tanpa ada pembatasan.Maskapai telah mematuhi pedoman itu. Itu yang terjadi dengan MH17,” kata Tyler.
Pesawat MH4 diketahui melintasi zona udara Suriah pada Minggu lalu. Hal itu terungkap dari kicauan Twitter pengelola lama Flightradar24 yang pertama kali melaporkan kejanggalan penerbangan MH4, yang dilansir Senin kemarin.
”Sejauh yang kita lihat # MH4 adalah satu-satunya penerbangan lintas benua, dan melintasi lebih dari wilayah Suriah,” bunyi kicauan situs itu. Laporan tersebut menyatakan, bahwa pesawat MH4 terbang melintasi langit Suriah dan Turki.
Pesawat MH4 terbang dari London ke Kuala Lumpur Minggu. Namun, rute pesawat itu dialihkan melintasi wilayah udara Suriah, menyusul tragedi pesawat MH17 di Ukraina tiga hari sebelumnya.
Hujatan publik pun bermunculan di media sosial. ”Apa yang salah dengan orang-orang ?! Malaysia kini terbang di atas (wilayah) Suriah,” bunyi salah satu kicauan pengguna Twitter, seperti dikutip Malaysian Insider, Selasa (22/7/2014).
”Mau kehilangan pesawat lain?,” tanya pengguna Twitter lain menyindir rangkaian tragedi yang dialami Malaysia Airlines. Hujatan publik itu wajar, mengingat wilayah Suriah yang dilanda konflik sejak 2011 hingga sekarang belum reda.
Namun, pihak Malaysia Airlines membela diri. Menurut mereka rute yang melintasi langit Suriah atas rekomendasi Organisasi Penerbangan Sipil (ICAO) yang bernaung di bawah PBB.
”Sesuai pemberitahuan untuk penerbang yang dikeluarkan oleh Otoritas Penerbangan Sipil Suriah, bahwa wilayah udara Suriah tidak tunduk pada pembatasan. Setiap saat, MH004 berada di wilayah udara yang disetujui oleh ICAO,” bunyi pernyataan Malaysia Airlines.
Kepala International Air Transport Association (IATA) Tony Tyler, membela pihak Malaysia Airlines. Dia juga mengutuk kejahatan yang menyebabkan tragedi MH17 di Ukraina timur.
”Pemerintah dan penyedia layanan navigasi udara menginformasikan, bahwa penerbangan bisa melintasi rute itu tanpa ada pembatasan.Maskapai telah mematuhi pedoman itu. Itu yang terjadi dengan MH17,” kata Tyler.
(mas)