Tragedi MH17, Rusia Beber Sistem Rudal Buk Ukraina
A
A
A
MOSKOW - Pemerintah Rusia mengungkap kepemilikan sistem rudal Buk milik Ukraina yang dicurigai terlibat dalam tragedi pesawat Malaysia Airlines MH17. Ukraina sempat menuduh separatis pro-Rusia yang menembak pesawat MH17 dengan rudal SA-11 Buk.
”Kami memiliki gambar ruang dan tempat-tempat tertentu di mana pertahanan udara Ukraina terletak di sebelah tenggara negara itu,” kata Kepala Operasi Utama Direktorat Markas Pasukan Militer Rusia, Letnan Jenderal Andrey Kartopolov, mengacu pada wilayah Donetsk, lokasi jatuhnya MH17.
Ada tiga foto yang menunjukkan adanya sistem rudal Buk milik Ukraina yang terdeteksi Kementerian Pertahanan Rusia. Foto-foto itu diambil pada 14 Juli 2014.
Foto pertama menunjukkan sistem rudal Buk Ukraina berada di wilayah yang berjarak delapan km di sebelah barat laut Luhansk. (Baca: Rudal Era Soviet Hantam MH17, Rusia dan Ukraina Saling Tuduh)
Foto kedua, menunjukkan adanya stasiun radar pertahanan udara di regional Donetsk, yang berjarak sekitar lima km sebelah utara Kota Donetsk.
Sedangkan foto ketiga menunjukkan lokasi dari sistem pertahanan udara di dekat Donetsk, yang dilengkapi fasilitas peluncur rudal dan 60 kendaraan militer.
"Foto dari daerah ini juga dibuat pada 17 Juli 2014. Foto menunjukkan sistem rudal Buk di daerah pemukiman di Zaroschinskoe, sekitar 50km sebelah selatan dari Donetsk dan delapan km sebelah selatan Shakhtyorsk,” ujar Kartapolov
Menurutnya, pertanyaan yang harus dijawab adalah mengapa sistem rudal itu diklaim dikuasai oleh pasukan milisi setempat sesaat sebelum bencana (MH17).
Kartapolov juga menunjukkan fakta bahwa pada hari tragedi MH17, pesawat militer Ukraina beraktivitas di sebuah wilayah yang terdapat fasilitas sistem rudal Buk.
Sementara itu, pemerintah Ukraina angkat bicara dengan pembeberan kepemilikan sistem rudal Buk Ukraina oleh Rusia itu. Dalam tragedi MH17, 298 orang tewas termasuk 12 warga Indonesia.
”Ada bukti bahwa rudal yang menghantam pesawat ditembakkan oleh teroris, yang menerima senjata dan spesialis dari Federasi Rusia,” kata juru bicara Dewan Keamanan Ukraina, Andrey Lysenko dalam konferensi pers.
”Untuk menyangkal tragedi ini, (Rusia) menggambar banyak gambar dan peta. Kami akan menjelajahi setiap foto dan rencana lain yang dihasilkan oleh pihak Rusia," imbuh dia, seperti dikutip Russia Today, Selasa (22/7/2014)
”Kami memiliki gambar ruang dan tempat-tempat tertentu di mana pertahanan udara Ukraina terletak di sebelah tenggara negara itu,” kata Kepala Operasi Utama Direktorat Markas Pasukan Militer Rusia, Letnan Jenderal Andrey Kartopolov, mengacu pada wilayah Donetsk, lokasi jatuhnya MH17.
Ada tiga foto yang menunjukkan adanya sistem rudal Buk milik Ukraina yang terdeteksi Kementerian Pertahanan Rusia. Foto-foto itu diambil pada 14 Juli 2014.
Foto pertama menunjukkan sistem rudal Buk Ukraina berada di wilayah yang berjarak delapan km di sebelah barat laut Luhansk. (Baca: Rudal Era Soviet Hantam MH17, Rusia dan Ukraina Saling Tuduh)
Foto kedua, menunjukkan adanya stasiun radar pertahanan udara di regional Donetsk, yang berjarak sekitar lima km sebelah utara Kota Donetsk.
Sedangkan foto ketiga menunjukkan lokasi dari sistem pertahanan udara di dekat Donetsk, yang dilengkapi fasilitas peluncur rudal dan 60 kendaraan militer.
"Foto dari daerah ini juga dibuat pada 17 Juli 2014. Foto menunjukkan sistem rudal Buk di daerah pemukiman di Zaroschinskoe, sekitar 50km sebelah selatan dari Donetsk dan delapan km sebelah selatan Shakhtyorsk,” ujar Kartapolov
Menurutnya, pertanyaan yang harus dijawab adalah mengapa sistem rudal itu diklaim dikuasai oleh pasukan milisi setempat sesaat sebelum bencana (MH17).
Kartapolov juga menunjukkan fakta bahwa pada hari tragedi MH17, pesawat militer Ukraina beraktivitas di sebuah wilayah yang terdapat fasilitas sistem rudal Buk.
Sementara itu, pemerintah Ukraina angkat bicara dengan pembeberan kepemilikan sistem rudal Buk Ukraina oleh Rusia itu. Dalam tragedi MH17, 298 orang tewas termasuk 12 warga Indonesia.
”Ada bukti bahwa rudal yang menghantam pesawat ditembakkan oleh teroris, yang menerima senjata dan spesialis dari Federasi Rusia,” kata juru bicara Dewan Keamanan Ukraina, Andrey Lysenko dalam konferensi pers.
”Untuk menyangkal tragedi ini, (Rusia) menggambar banyak gambar dan peta. Kami akan menjelajahi setiap foto dan rencana lain yang dihasilkan oleh pihak Rusia," imbuh dia, seperti dikutip Russia Today, Selasa (22/7/2014)
(mas)